Gempur Markas Syiah di Irak, AS Rupanya Cuma Membalaskan Dendam...
Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara di Irak dan Suriah, Minggu (29/12/2019). Serangan yang ditujukan pada kelompok milisi Kataib Hezbollah itu adalah serangan balasan atas terbunuhnya seorang kontraktor sipil AS akibat serangan roket di pangkalan militer Irak.
Seperti dilaporkan Al Arabiya, sumber-sumber keamanan dan milisi Irak mengatakan, sedikitnya 18 pejuang milisi tewas dan lebih dari 50 lainnya cedera, setelah tiga serangan udara dilancarkan AS di Irak pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: AS Paling Boros dalam Anggaran Militer 2019, Indonesia Kok Jauh Bahkan Cuma...
?Paling tidak empat komandan lokal Kataib Hezbollah termasuk di antara yang tewas,? kata seorang sumber. Ia menambahkan, bahwa salah satu serangan telah menargetkan markas kelompok milisi di dekat distrik Qaim barat, di perbatasan Irak dengan Suriah.
Sementara itu, Pentagon menyatakan telah menargetkan tiga lokasi kelompok milisi Syiah yang didukung Iran di Irak dan dua di Suriah. Lokasi-lokasi itu termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan lokasi komando dan kontrol yang digunakan kelompok itu untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan koalisi.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan itu dilakukan oleh jet tempur F-15. Jurubicara Departemen Pertahanan AS Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan menuturkan, pasukan AS melakukan "serangan pertahanan presisi" terhadap lima lokasi Kataib Hezbollah atau Brigade Hezbollah, kelompok milisi Irak yang didukung Iran.
Baca Juga: Penistaan Agama Masih Terjadi di Kota Metropolitan Sekelas New York
"Menanggapi serangan Kata'ib Hizbollah (KH) yang diulangi di pangkalan Irak yang menjadi tuan rumah pasukan koalisi Operation Inherent Resolve (OIR), pasukan AS telah melakukan serangan defensif yang presisi, yang akan menurunkan kemampuan KH untuk melakukan serangan di masa depan terhadap pasukan koalisi OIR," jelas kata Hoffman.
Departemen Pertahanan AS tidak memberikan rincian tentang bagaimana serangan balasan itu dilancarkan. Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan kelompok militan yang didukung Iran atas serangkaian serangan di pangkalan-pangkalan AS di Irak. Ia juga memperingatkan Iran, bahwa setiap serangan oleh Teheran atau proksi yang membahayakan AS atau sekutunya, akan "dijawab dengan respons AS yang tegas."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: