Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2020, Simak 4 Fokus OJK untuk Pasar Modal RI

        2020, Simak 4 Fokus OJK untuk Pasar Modal RI Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan industri pasar modal yang berdaya tahan, efisien, transparan, dan kredibel melalui berbagai kebijakan strategis pengembangan pasar modal.

        Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya pada pembukaan perdagangan saham 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/1/2020).

        Pembukaan perdagangan saham di 2020 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, anggota Dewan Komisioner OJK, dan pelaku pasar modal.

        Baca Juga: Hadiah Akhir Tahun, OJK Kasih Izin Usaha ke Nusa Gadai Mandiri

        Wimboh menjelaskan empat fokus kebijakan di pasar modal, yaitu pertama, meningkatkan pelaksanaan governance yang lebih baik yang akan memperkokoh kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia.

        "Kedua, meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan berbagai proyek di sektor-sektor strategis pemerintah, di antaranya melalui pemberian berbagai insentif kepada para emiten yang bergerak pada pengembangan sektor-sektor strategis pemerintah dan yang mengedepankan aspek ramah lingkungan," jelasnya.

        Kemudian yang ketiga, meningkatkan jumlah emiten UMKM melalui penyederhanaan aturan penawaran umum dan kewajiban transparansi bagi UMKM maupun peningkatan peran perusahaan efek daerah, dan keempat, membangun ekosistem pasar modal yang lebih dalam.

        Pengembangan ekosistem pasar modal dilakukan dengan, antara lain melanjutkan pengembangan central counterparty clearing (CCP), memperluas instrumen pasar modal, yang bersifat konvensional, syariah maupun berwawasan lingkungan, seperti project crowdfunding, obligasi daerah, blended finance, dan juga project bonds.

        Data OJK mencatat pada 2019, meski ekonomi Indonesia terdampak pelambatan ekonomi dunia yang mengakibatkan laju investasi dan ekspansi di sektor riil melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen dengan tingkat inflasi terkendali dan stabilitas sektor jasa keuangan yang masih terjaga.

        Baca Juga: Catatan Akhir Tahun: Pasar Modal Indonesia Raih Prestasi hingga ke Kancah Asia Tenggara dan Dunia!

        Di pasar modal, IHSG pada 2019 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu 1,70%, ditutup di level 6.299,5. Net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp50,7 triliun di 2018 menjadi net buy Rp49,2 triliun di 2019.

        Aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal tahun lalu juga terbilang baik, yaitu sebesar Rp166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan tiga equity crowdfunding atau meningkat dibanding posisi 2018 Rp166,1 triliun dengan 62 emiten baru.

        "Ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingginya market confidence ini juga diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 57 global investors dan traders yang menempatkan Indonesia di ranking tertinggi di antara negara-negara emerging market untuk tujuan investasi di instrumen saham dan surat utang," kata Wimboh.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: