Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banjir Jakarta Bukan Salah Pembangunan Infrastruktur, Mas Anies Bilang...

        Banjir Jakarta Bukan Salah Pembangunan Infrastruktur, Mas Anies Bilang... Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan yang turun di momen pergantian tahun merupakan yang paling ekstrem selama kurun waktu 24 tahun terakhir.

        Diwartakan sebelumnya, Jakarta dilanda hujan deras sejak Selasa sore (31/1) hingga Rabu pagi (1/1). Akibat itu, beberapa wilayah di Ibu Kota lumpuh karena banjir.

        "Tapi kita bersyukur dalam waktu satu hari ini semua sudah berangsur lebih baik,? kata Anies, di di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1).

        Baca Juga: Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, DPR Sentil Anies: Cukup! Jangan Egois

        Baca Juga: Tawarkan Bantuan ke Jakarta, Eh Gubernur Jateng Gak Direspons

        Lanjutnya, ia menjelaskan pihaknya tidak ingin mencari-cari alasan untuk menyalahkan siapapun termasuk pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang digenjot.

        ?Kalau curah hujan tidak ada kaitannya dengan bangunan karena curah hujan datang dari atas toh, tapi pengendalian air yang sudah turun, disitu letak tantangannya,? tukasnya.

        Sekedar informasi, sejak Rabu (1/1) malam, posko banjir Jakarta mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang.

        Pengungsi itu tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 310 orang untuk dua lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak yakni Bendungan Hilir, Petamburan dan Karet Tengsin.

        Kemudian, Jakarta Utara sebanyak 1.515 orang untuk 23 lokasi pengungsian. Sedangkan, Jakarta Barat sebanyak 10.686 orang tersebar di 97 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak diantaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara dan Sukabumi Selatan.

        Selain itu, untuk wilayah Jakarta Timur tersebar di 99 lokasi pengungsian dan sebanyak 13.516 orang mengungsi. Untuk Jakarta Selatan sebanyak 5.305 orang tersebar di 48 lokasi pengungsian.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: