Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Gak Tegas Usir Nelayan China di Natuna

        Pemerintah Gak Tegas Usir Nelayan China di Natuna Kredit Foto: The Star
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pemerintah dinilai kurang tegas dalam menghadapi invasi nelayan China yang berada di perairan Natuna Kepulauan Riau. Pasalnya, nelayan tersebut sudah berada di zona ekonomi ekslusif (zee) bahwa perairan Natuna masuk kedalam NKRI.?

        "Jadi tidak usah tawar menawar lagi dengan alasan apapun termasuk untuk menjaga hubungan baik dengan China, maka harus ditindak tegas," jelas Pengamat Politik Universitas Widyatama, Obsatar Sinaga kepada wartawan disela hari jadi Yayasan Widyarana ke-47 di Bandung, Senin (6/1/2019).

        Obsatar yang juga Rektor Universitas Widyatama menilai jika China masih tetap memaksakan berada di kawasan tersebut maka harus diajukan ke sidang konvesi Wina.?

        Baca Juga: Natuna Memanas, Tegas Jokowi: Tak Ada Tawar Menawar Soal Kedaulatan!

        Baca Juga: Soal Klaim China di Natuna, Bu Susi Teriak: Tenggelamkan!!

        Menurutnya, Pemerintah sampai saat ini belum bertindak tegas terhadap para nelayan asal negeri tirai bambu tersebut.?

        "Belum ada tindakan tegas. Buktinya, sampai hari ini kapal-kapal nelayan China masih ada di situ. Kalau pemerintah tegas, ya harus diusir, digiring ke luar atau ditembak," tegasnya.

        Obby sapaan Obsatar Sinaga menilai kelambanan pemerintah dalam menindak tegas tersebut lebih kepada diplomasi ekonomi. Pasalnya, Indonesia memiliki banyak hutang kepada China.?

        "China enggak mungkin mencabut hubungan diplomasi dengan kita karena investasinya belum kembali," katanya.

        Ditanya soal alusista Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang masih minim. Ia menuturkan, hal tersebut hanya sebatas teknis saja tapi jika ada kapal asing verada di wilayah peraian Indonesia, sudah sepantasnya angkatan laut RI menghalaunya.?

        "Contoh di Amerika saja angakatan lautnya (Navy Seal) tidak banyak cuma dia mampu menerobos masuk ke kapal selam negara lain," ujarnya.

        Makanya, lanjut dia, aksi nelayan China ini harus segera ditindak tegas. Jika tidak, maka mereka akan berlaku seenaknya di wilayah NKRI.?

        "Ini seperti dilakukan China di negara lain juga. Mereka duduki dulu wilayahnya lalu tawar menawar," ungkapnya.

        Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Universitas Widyatama Bandung menargetkan naik posisi urutan perguruan tinggi di level internasional.?

        Obby menyebutkan salah satu indikator untuk bisa mencapainya yakni banyak membuat jurnal dan melakukan berbagai penelitian.?

        "Selama ini baru kita tingkatkan. Sebelumnya cuma 10 jurnal sekarang sudah mencapai 600 jurnal," ujarnya.

        Untuk 2020 sendiri, pihaknya memiliki 2.000 slot jurnal yang akan di sebar di manca negara. Widyatama sendiri memiliki jalur Eropa dan Amerika.

        Selain itu, Widyatama juga terus memperbaiki infrastruktur kampus misalnya dilengkapi dengan fiber optik.

        "Baru saja kita bangun gedung Fakultas Teknik yang dilengkapi laboratorium, ruang dosen dan lainnya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: