Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Iran vs Amerika, Bursa Indonesia Tergoncang

        Gegara Iran vs Amerika, Bursa Indonesia Tergoncang Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Pelemahan IHSG yang terjadi dalam sepekan ini bukan terjadi karena saham gorengan, begitu menurut Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor eksternal disebut sebagai penyebabnya.

        Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Laksono Widodo, menerangkan pelemahan pasar modal Indonesia disebabkan investor asing yang khawatir mengenai perang Amerika Serikat dengan Iran.

        "Investor khawatir apakah konflik AS dan Iran menimbulkan dampak langsung terhadap mereka. Karena mereka akan lebih terdampak dari kejadian-kejadian di dunia, seperti ketegangan di Timur Tengah, seperti AS dengan Iran," ujar Laksono dalam keterangan resmi, Minggu (12/1/2020).

        Baca Juga: Waspadalah...Waspadalah! BEI Beberkan Puluhan Saham Gorengan di Pasar Modal

        Laksono menampik pelemahan bursa karena isu saham gorengan. "Investor asing tak terpengaruh oleh isu saham-saham berkualitas rendah atau saham gorengan yang dibeli oleh asuransi Jiwasraya," sambungnya.

        Karena, terang dia, investor asing lebih fokus pada saham-saham besar seperti IDX 40, saham unggulan LQ 45 dan IDX 30.

        "Fokus lebih kepada ekonomi domestik dan risiko global secara keseluruhan," jelasnya.

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalami pelemahan sebesar 0,77% menjadi 6.274,941 dari 6.323,466 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

        Kemudian nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga turun 0,74% menjadi Rp7.238,817 triliun dari Rp7.293,145 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu.

        Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 7,49% menjadi 439.613 ribu kali transaksi dari 408.984 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

        Untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami pelemahan sebesar 18,36% menjadi 7.736 miliar unit saham dari 9.476 miliar unit pada pekan sebelumnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: