Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Terbukti, Kasus Ari Askhara Sudah Heboh

        Belum Terbukti, Kasus Ari Askhara Sudah Heboh Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa waktu terakhir, jagat maya cukup dikejutkan dengan cuitan akun anonim di Twitter @digeeembok yang terus-menerus membuka sisi personal mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara.

        Beberapa nama pramugari pun disebut sebagai 'selir' yang memiliki keistimewaan dibandingkan rekan-rekan sejawatnya karena kedekatan dengan sang Dirut. Isu ini menjadi hangat karena terkait dengan isu kontroversial tentang orang ketiga dan rumah tangga Ari Ashkara.

        Baca Juga: Aktivis 98: Ari Askhara Bertindak Tegas ke Karyawan Garuda Demi...

        Beberapa nama yang terseret sudah menyanggah bahkan mengeluarkan somasi terkait tuduhan yang dilemparkan oleh akun anonim @digeeembok. Sebut saja misalnya pramugari Cyndyana Lorens dan Siwi Sidi, nama-nama yang dikaitkan oleh @digeeembok dengan Ari Ashkara yang dengan tegas membantah isu tersebut bahkan sudah melanjutkan ke jalur hukum. Menurut Cyndy, bukan hanya dirinya yang namanya tercoreng namun juga profesinya sebagai pramugari.

        "Bahkan apabila perlu, saya akan bawa ini ke pihak yang berwajib," kata dia, belum lama ini.

        Dalam era media sosial, informasi dapat dengan mudah disebarluaskan bahkan tanpa disaring. Bahkan, hal yang belum terverifikasi kebenarannya dapat menimbulkan asumsi di publik. Hal ini? sangat berbahaya karena lewat penyebaran informasi tersebut, reputasi seseorang dapat dihancurkan dengan mudah.

        Pengamat politik sekaligus aktivis 98, Irwan Suhanto, mengatakan kasus yang menimpa Ari Ashkara merupakan upaya untuk menghancurkan nama baik dan karier moncer Ari Ashkara di Garuda Indonesia.

        "Sudah jelas kinerja Ari Ashkara di Garuda sangat menjanjikan dan bagus, efisiensi yang ia lakukan bagi beberapa kalangan menjadi ancaman, dan Ari Ashkara harus disingkirkan untuk membuat posisi mereka aman, baru baca cuitan yang belum jelas kebenarannya, sudah heboh," kata dia di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

        Seperti diketahui, awal mula isu mengenai 'pergundikan' Ari Ashkara dimulai dari media sosial Twitter lewat akun @digeeembok. Akun itu membuat kultwit soal Ari Askhara. Akun itu bahkan berani menandai akun Twitter Menteri BUMN Erick Thohir agar sang menteri membaca cuitannya yang disebut membongkar kelakukan mantan Dirut Garuda.

        Sebelumnya, Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) buka suara terkait viralnya thread di akun media sosial twitter @digeeembok. Seperti diketahui, Vice President Cabin Crew PT Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa telah melaporkan akun tersebut ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.

        "Saya kira kita harus akui Republik kita ini penuh dengan akun-akun yang punya gaya bekerja sepeti itu," kata Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampatty di Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Dia menegaskan serikat tidak terpengaruh dengan hebohnya isu yang diceritakan oleh akun tersebut. Menurutnya, masyarakat sudah dapat memberi penilaian sendiri.

        "Kami yakin dan percaya, masyarakat memahami ada apa yang bermain di belakang layar. Kami tidak terpengaruh itu. Kami konsen bekerja. Itu tugas dan tanggung jawab kami terhadap kelangsungan Garuda Indonesia yang notabenenya milik kita bersama," ujarnya.

        Selain itu, kata dia, hal seperti itu lumrah terjadi di mana ada seseorang yang dimatikan karakternya dengan cara seperti itu. "Cercaan atau fitnah kan sudah biasa juga. Tahu-tahu seseorang dimatikan karakternya dengan cara seperti ini," ujarnya.

        Dia juga menyatakan serikat tidak akan menutupi sesuatu dan akan selalu kritis dan terbuka terhadap Kementerian BUMN.

        "Terkait dengan cuitan-cuitan seperti itu kami harapkan marilah kita melihat Garuda-nya karena itu akan berdampak juga terhadap reputasi Garuda Indonesia. Tapi, kami tetap solid di dalam," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: