Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diburu Banyak Investor, Obligasi Lippo Karawaci Oversubscribed Berkali-kali Lipat

        Diburu Banyak Investor, Obligasi Lippo Karawaci Oversubscribed Berkali-kali Lipat Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)menerbitkan obligasi lima tahun senilai US$325 juta pada Selasa (14/1/2020). Obligasi yang menawarkan imbal hasil sebesar 8,125% itu rencananya akan digunakan untuk melunasi sebagian besar obligasi yang jatuh tempo pada 2022.

        Selain itu, LPKR sedang dalam tahap akhir untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk membayar kembali sisa utang obligasi senilai US$100 juta, sehingga Lippo Karawaci tidak memiliki utang besar yang akan jatuh tempo selama lima tahun ke depan sampai dengan 2025.

        "Dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 21%, Lippo Karawaci merupakan salah satu perseroan yang memiliki rasio utang terendah di antara perusahaan properti di Indonesia," ujar John Riady, CEO Lippo Karawaci, melalui siaran pers.

        Baca Juga: Welcome to Lippo Karawaci, Rudy Halim!

        John Riady menambahkan, penerbitan obligasi kali ini mendapatkan respons yang positif di kalangan investor, di mana penerbitan obligasi tersebut mendapat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,5 kali. Sebagai catatan, obligasi dengan tenor lima tahun ini merupakan obligasi ke-12 yang diterbitkan oleh LPKR selama 14 tahun terakhir.

        "Penerbitan obligasi ini mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang sangat kuat akan posisi keuangan perseroan sebagai perusahaan properti yang terbesar di Indonesia," imbuh John.

        Menurut John, kesuksesan penerbitan obligasi itu menggambarkan kepercayaan para investor terhadap LPKR sebagai perusahaan properti terbesar yang memiliki franchise yang kuat dan rekam jejak yang baik dalam membayar utang kepada para debitur di dalam maupun di luar negeri. Penerbitan obligasi terbaru ini didukung oleh global book runners, di antaranya Credit Suisse, BNP Paribas, dan Deutche Bank.

        Per 30 September 2019, LPKR memiliki aset US$4,0 miliar. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan. Saat ini LPKR aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.

        Baca Juga: Diprediksi Jadi Pengembang Nomor 1 di 2019, Saham Lippo Karawaci Nanjak Tinggi!

        Hadir di 35 kota, LPKR merupakan pengembang properti di Indonesia dengan 1.461 ha landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perusahaan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, LPKR saat ini masing-masing memiliki saham 81,0% dan 62,7%. LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar.

        Selain itu, LPKR juga memiliki 51,05% saham PT Siloam International Hospitals Tbk dengan 36 rumah sakit di 24 kota di seluruh Indonesia. LPKR mempunyai kepemilikan di dua REIT yang tercatat di bursa efek Singapura, yaitu First Real Estate Investment Trust dan Lippo Malls Indonesia Retail Trust dengan aset yang dikelola masing-masing US$1,0 miliar dan US$1,4 miliar per 30 September 2019.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: