Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, hingga September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jakarta yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,391.
Angka itu turun sebesar 0,003 poin dibandingkan catatan pada Maret 2019 sebesar 0,394. Namun, naik sebesar 0,001 poin bila dibandingkan dengan September 2018 yang sebesar 0,390.
Baca Juga: DKI Beli Toa Rp4 Miliar, Cetus PSI: Masa Pakai Sistem Kuno
"Nilai Gini Ratio berkisar antara 0-1. Makin tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang makin tinggi," kata Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Buyung Airlangga, di Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Selain Gini Ratio, lanjutnya, ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40% terbawah, atau ukuran ketimpangan Bank Dunia.
Berdasarkan hasil Susenas September 2019, persentase pendapatan pada kelompok 40% terbawah adalah sebesar 17,52% yang menurut World Bank berada pada kategori ketimpangan rendah. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 (17,30 persen) maupun September 2018 (17,42%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum