Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerindra Sewot: Surabaya dibanding Jakarta, Jauhlah

        Gerindra Sewot: Surabaya dibanding Jakarta, Jauhlah Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam sebuah kesempatan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut beberapa warga DKI Jakarta penderita penyakit asma sembuh setelah pindah ke Surabaya. Atas pernyataan tersebut, salah satu politisi Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif, mempertanyakan detail jumlah warga DKI tersebut.

        "Beberapa warga, itu berapa 10, 20 orang?" kata Syarif dalam perbincangan, Minggu (19/1/2020).

        Menurut Syarif, pernyataan itu merupakan bagian dari sinyal Risma akan maju di Pilkada DKI Jakarta. Dia mengaku nama Risma memang sudah lama digadang-gadang menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Bukan cuma tahun ini saja, tapi sudah sejak pilkada 2017 yang lalu.

        "Tapi terlalu pagi karena 2022, masa jabatan gubernur berakhir," kata Syarif.

        Baca Juga: Risma Maju Pilkada Jakarta, Gerindra Kepanasan: Konsentrasi Selesaikan Surabaya

        Syarif menambahkan dari undang-undang, pilkada dan pemilu besok akan digabung. Jadi, Pilkada DKI Jakarta akan digelar di 2024.

        "Sekarang 2020. Empat tahun lagi, masih lama," katanya.

        Namun, bicara soal Jakarta dan Surabaya, Syarif menilai keduanya adalah wilayah yang berbeda. Menurutnya, Jakarta jauh lebih besar dan kompleks permasalahannya.

        "Jauhlah, penduduknya berapa. Penduduk Surabaya 3 juta, Jakarta 10 juta, sepertiga DKI. Kendaraan, Jakarta motor 14 juta, mobil 3,7 juta. Jauh, karena itu, berapa warga dari Jakarta yang pindah ke Surabaya?" ujarnya.

        Sementara itu, politisi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyatakan gaya Risma memang seperti itu. Dan menurutnya, Risma hanya cerita. Tapi, dia mengklaim pernyataan Risma itu valid.

        "Properti di Jatim kenaikan tertinggi se-Indonesia. Peminatnya dari mana, salah satunya dari Jakarta. Banyak pindah ke Surabaya, ada warga masyarakat, cerita aja, anaknya asma... ternyata tinggal di Surabaya sembuh," katanya.

        Baca Juga: Tumbangkan PDIP di Pilkada Surabaya? Sulit Bos, Apalagi Tri Rismaharini Punya. . . .

        Gembong membantah jika Risma sedang menyerang Jakarta. "Nggaklah, ngapain nyerang Jakarta, opo untunge menyerang Jakarta. Itu dalam forum, hanya cerita," katanya lagi.

        Gembong berpendapat pernyataan Risma itu kemudian menjadi sangat sensitif karena Jakarta sedang dirundung masalah, khususnya banjir. Jika disampaikan pada musim kemarau lalu, katanya, tidak akan jadi masalah.

        "Warga Jakarta sedang gundah gulana," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: