Untuk kamu yang ingin melebarkan sayap ke ranah investasi internasional, mungkin bisa mulai dari sini. Dikabarkan bahwa Pemerintah Bangladesh menawarkan sejumlah kemudahan investasi ke pengusaha Indonesia lewat acara ?Meet Bangladesh? di Jakarta.
Adapun sejumlah kemudahan investasi yang ditawarkan antara lain pembebasan pajak (tax holiday), izin tinggal tetap (permanent resident permit) untuk nilai investasi USD 75 ribu, status kewarganegaraan untuk nilai investasi USD 500 ribu, dan insentif pajak selama satu sampai tujuh tahun. Menarik, bukan?
Menurut Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmal Kabir, ragam kemudahan tersebut ditujukan untuk meningkatkan nilai investasi asing dari Indonesia.
"Saya mengundang Anda semua untuk datang ke Bangladesh dan memanfaatkan berbagai kemudahan investasi di negara kami," kata Dubes Kabir di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Dubes Kabir pun memperkenalkan sejumlah sektor investasi unggulan Bangladesh seperti agribisnis, garmen dan tekstil, sektor informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT), kerajinan kulit, kelistrikan, industri plastik dan keramik.
Tak hanya itu, Bangladesh juga menawarkan kerja sama investasi untuk sejumlah mega proyek seperti pembangunan Jembatan Padma di wilayah tenggara; pelabuhan di Sonadia, Cox's Bazaar; pembangunan rel kereta dalam kota (Metro Rail Project) di Dhaka; pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW) di Roopur; dan pembangkit listrik tenaga uap batu bara dengan kapasitas 1.320 MW di Rampal.
Sejak 2018, sejatinya Indonesia dan Bangladesh sudah memulai perundingan kerja sama dagang (preferential trade agreement) untuk barang (trade in goods). Adapun perundingan pertama berlangsung pada 27 Februari 2019 di Dhaka dan dilanjutkan dengan negosiasi kedua pada 22-23 Juli 2019 di Bali.
Perundingan ketiga antarpihak pun akan kembali berlangsung di Dhaka pada pertengahan Januari 2020. Tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 nilai total perdagangan antara dua negara tersebut mencapai USD 1,97 miliar. Dan berdasarkan jumlah itu, Indonesia surplus sebanyak USD 1,79 miliar.
Hmm.. menggiurkan ya! Tertarikkah kamu untuk mulai berinvestasi di Bangladeh?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: