Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadikan Jajanan Jadul Sebagai Peluang Usaha, Wirausaha Ini Capai Omzet Puluhan Juta

        Jadikan Jajanan Jadul Sebagai Peluang Usaha, Wirausaha Ini Capai Omzet Puluhan Juta Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jajanan nostalgia era ?80-an dan ?90-an jelas membuat mereka yang lahir di tahun itu rindu untuk kembali. Seperti jajanan merk Anak Mas, Mie Fajar sampai permen karet Yosan. Tak jarang banyak bahkan rela membeli barang-barang itu dengan harga tinggi.

        Namun tetap saja menemukan aneka jajanan nostalgia tersebut tidaklah semudah itu. Sama halnya seperti mainan lawas yang berhenti produksi.

        Peluang itulah yang akhirnya ditangkap oleh Dinda Aneswari yang akhirnya mendirikan Mbok Jajan. Hal serupa juga dilakukan oleh Hery Subakri, pemilik dair Cah90anYk. Mereka mulai menggeluti usaha jajanan, aksesori bahkan mainan di era ?80-an dan ?90-an.

        Kedua pebisnis ini memang sama-sama pecinta produk jadul tersebut. Seperti Dinda yang mulai merintis Mbok Jajan pada tahun 2014 dengan modal awal Rp 200.000 saja. Memang ia hobi membawa bekal saat bekerja, hal itulah yang membuat teman kantornya menyukai jajanan yang ia bawa.

        Empat bulan pertama, Dinda pun menjajakan produk jadul itu via online. Ia pun tak menyangka akan mendapat respons positif. Dari sanalah ia mantap membuka toko offline dengan konsep minimarket produk zaman dulu di Jalan Karangkajen Nomor 961, Yogyakarta.

        Ada empat kategori produk yang ia jual, yakni jajanan, mainan, perabotan, dan perawatan lawas. Adapun produk yang laris manis adalah jajanan dan mainan jadul.

        Dinda membanderol harga jajanan lawas tersebut mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 25.000 per bungkus, mainan Rp 2.000-Rp 250.000 per unit, serta perabot piring dan gelas yang terbuat dari seng Rp 15.000-Rp 85.000 per unit.

        Lewat dua cara pemasaran tersebut, Mbok Jajan pun akhirnya bisa menjaring banyak pembeli. Saat hari libur, toko offline milik Dinda banyak diserbu pembeli. Sementara di hari biasa, kebanyakan pembelian lewat toko online.

        Dinda pun bisa mendapat sampai 50 pesenan setiap harinya. Bahkan meraup omzet hingga puluhan juta rupiah dan membuatnya bertahan selama enam tahun ini.

        Sementara Hery baru memulai bisnis Cah90anYk pada Mei 2016. Pengalaman usahanya bisa dikatakan mirip dengan Dinda. Ia suka dengan jajanan jadul dan kerap diminta temannya.

        Melihat potensi tersebut, Hery akhirnya membuka toko Cah90anYk di rumahnya yang beralamat di Jalan Garuda, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.

        Ia juga memanfaatkan media sosial serta marketplace untuk memasarkan ragam produk jajanan dan mainan jadulnya. Dalam satu bulan Hery bisa mendapatkan sampai 100 pesenan. Baik jajanan atau mainan jadul.

        Untuk kamu si vintage yang suka hal-hal berbau jaman dulu, jangan malu ya! Lihat saja, kan, bisa jadi peluang usaha!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: