Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selamatkan WNI dari Virus Corona, Kemenkes Bersiap Terbangkan Tenaga Medis

        Selamatkan WNI dari Virus Corona, Kemenkes Bersiap Terbangkan Tenaga Medis Kredit Foto: Instagram/kuwaitup2date
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku siap mengirimkan tenaga kesehatan (nakes) ke Wuhan, China. Rencana ini untuk membantu Warga Negara Indonesia (WNI) menghadapi virus corona (2019-NcoV) di wilayah epidemi virus tersebut.

        Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengenai hal ini.

        "Kemenkes sudah bicara dengan Kemenlu, kalau memang diperlukan nakes, maka akan ada tenaga kesehatan Indonesia yang akan dikirim ke sana (Wuhan)," ujarnya saat ditemui usai konferensi pers update mengenai 2019-NcoV, di Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1/2020) sore.

        Baca Juga: Virus Corona Intai Global, Jumlah Pelancong ke RI Malah Melejit

        Kendati demikian, ia mengaku sampai hari ini belum ada nakes dari Tanah Air yang dikirim ke Wuhan. Ia menegaskan, pihaknya baru bisa masuk negeri tirai bambu tersebut jika sudah diminta.

        Karena itu, pihaknya hanya bisa memantau kesehatan WNI di China. Kemenkes tidak bisa ikut campur lebih lanjut urusan kesehatan China.

        "China kan negara adikuasa, apalagi belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang sakit," ujarnya.

        Kemenkes menduga baru aparat militer dari Indonesia masuk ke sana membantu WNI di China. "Tetapi saya belum konfirmasi," katanya.

        Baca Juga: Mayoritas Mahasiswa UII di China Pulang ke Tanah Air

        Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono menambahkan, hingga saat ini sebanyak 243 mahasiswa Indonesia di Wuhan dalam kondisi baik. Kendati demikian, ia tidak memungkiri adanya korban meninggal akibat penyakit itu.

        "Tetapi orang yang meninggal akibat virus tersebut di China ternyata punya penyakit penyerta. Seperti diabetes mellitus (DM), lanjut usia lansia hingga memiliki penyakit infeksi," katanya.

        Karena itulah, ia menyebut pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) masih belum menetapkan virus ini sebagai ancaman kesehatan dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: