Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wadaw! Prabowo Mau Borong Jet Tempur Total Harga Rp72 T, Bu Sri Nyuruh Efisien: Uang Rakyat Ini

        Wadaw! Prabowo Mau Borong Jet Tempur Total Harga Rp72 T, Bu Sri Nyuruh Efisien: Uang Rakyat Ini Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana memperkuat pertahanan udara dengan membeli 48 unit jet tempur buatan Perancis, Rafale Dassault.

        Menurut sumber internal, pembelian ini bakal diwujudkan dalam kesepakatan antara Pemerintah Perancis dan Indonesia yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu dekat. Soal harga, Aircraftcompare menyebut banderol satu unit Rafale berkisar US$115 juta atau setara Rp1,6 triliun.

        Artinya, untuk mendaratkan 48 unit jet tempur Perancis itu ke Indonesia, pemerintah diwajibkan merogoh kas negara hingga Rp72 triliun. Suatu angka yang cukup tinggi, mengingat Sukhoi SU-35 yang sebelumnya dipesan Indonesia hanya berada di angka Rp910 miliar per unitnya.

        Baca Juga: Melihat Musuh Menjelma Sekutu, Saat Jokowi dan Prabowo Kompak Tinjau Kapal Selam Punya RI

        Rencana Prabowo membelanjakan banyak uang untuk membeli jet tempur rupanya mendapat sorotan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut mantan direktur Bank Dunia tersebut, pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Tanah Air memang perlu, namun dalam prosesnya harus dilakukan dengan efisien dan sesuai perencanaan yang matang.

        "Kemenhan anggarannya berasal dari rupiah murni yang diambil dari pajak, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Banyak peralatan militer kita dibeli dari luar negeri," ujarnya melalui akun Instagram pribadi, dikutip Selasa (28/1/2020).

        Itulah mengapa, dalam melakukan pengadaan alutsista, sebaiknya Menhan dan Panglima TNI membicarakan kebutuhan secara matang dan memberikan kepastian, sebab ketika ada pergantian jabatan tidak mengganggu proses yang sudah dilakukan sebelumnya.

        "Jadi, ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh bapak dan ibu sekalian antara keinginan untuk pengadaan, negara sumber barangnya, sumber pembiayaannya dan proses untuk pengadaannya. Inilah yang saya anggap masih ada kelemahan dari proses pengadaan," lanjutnya.

        Semua perencanaan matang tersebut, kata Sri Mulyani, dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran biaya. Ia berharap, uang yang dibelanjakan itu tidak ada yang terbuang sia-sia dan malah merugikan negara.

        Baca Juga: Mbak Sri Ngomelin Pak Bowo: Anggaran Kemenhan Murni dari Pajak Rakyat!

        "Saya berharap, setiap tahun pelaksanaan anggaran tentu bisa dilaksanakan sesuai perencanaan, sehingga kinerja dari anggaran Kemenhan baik untuk belanja prajurit, pegawai dan lain-lain maupun dari sisi belanja barang yaitu untuk pemeliharaan, operasional, dan untuk pembelian barang modal seperti alutsista semuanya bisa dieksekusi sesuai dengan rencana dan dengan baik," kata dia.

        Sekadar diketahui, dalam satu kesempatan, Prabowo mengungkapkan bahwa rencana membeli jet tempur Rafale masih di tahap 'ingin', alias belum pasti. Keputusan mengenai jadi atau tidaknya membeli pesawat tersebut kemungkinan akan diumumkan dalam waktu dekat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: