Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dihujat Netizen China, Influencer Promosi Kelelawar Minta Maaf

        Dihujat Netizen China, Influencer Promosi Kelelawar Minta Maaf Kredit Foto: Antara/Kim Kyung-Hoon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virus corona yang sudah menelan lebih dari seratus korban jiwa dan kasusnya masih belum menunjukkan penurunan, membuat seorang influencer di China meminta maaf atas video yang diunggahnya tiga tahun lalu. Video itu mempromosikan kelelawar sebagai makanan yang lezat.

        Dilansir dari laman South China Morning Post, pembawa acara program travel internasional di internet bernama Wang Mengyun menulis di laman blog miliknya dan mengatakan kalau dia tidak menyadari jika kelelawar bisa menjadi pembawa virus saat tampil di video yang diunggah 2017 itu.

        "(Aku) tidak tahu selama perekaman kalau ada virus seperti itu. Aku baru menyadarinya baru-baru ini," tulis Wang.

        Baca Juga: Cerita Pasien Pertama Sembuh dari Virus Corona: Dikarantina, Hirup Oksigen Terus-Menerus

        Wang mengatakan kalau video itu diambil di Palau, sebuah wilayah kepulauan di Pasifik Barat, sekitar tiga tahun lalu. Video itu dibuat saat ia dan timnya syuting untuk program pariwisata dan mencoba beberapa makanan lokal, termasuk sup kelelawar.

        Dalam video itu, Wang dan seorang wanita China lainnya memegang kelelawar yang sudah dimasak dan tersenyum ke arah kamera.

        "Kelelawarnya terasa sangat segar, seperti daging ayam," ujarnya.

        Dalam unggahan di akun media sosialnya, Wang mengatakan kalau dia hanya mencoba mengenalkan kehidupan warga lokal.

        "Aku tidak tahu kalau kelelawar adalah penampung utama virus...Aku benar-benar tidak memeriksa informasinya atau menjelaskan sifat berbahayanya," lanjut Wang.

        Video itu sudah dihapus, namun diunggah ulang oleh beberapa pengguna internet China setelah kasus penyakit mirip pneumonia muncul di kota Wuhan di pusat China akhir tahun lalu.

        Virus yang kini diketahui sebagai virus 2019-nCov tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh China hingga ke beberapa negara lain.

        Baca Juga: Pasien Virus Corona Membludak, Paramedis Kelelahan: Apa Kami Tak Perlu Hidup?

        Sejumlah warganet mengatakan, Wang seharusnya sudah menyadari sifat mematikan dari binatang liar, mengingat spesies eksotis itu merupakan penyebab wabah sindrom pernapasan akut atau SARS yang merebak di 2003. Wabah tersebut telah memakan korban hingga 774 jiwa di seluruh dunia.

        "(Wang) merekam video itu di 2016, tapi sejak SARS tahun 2003 kita sudah diperingatkan untuk mengatakan tidak pada konsumsi binatang liar," ujar salah seorang pengguna Weibo.

        "Dia mengatakan video itu direkam di luar negeri, tapi apa yang dia lakukan adalah menunjukkan pada orang-orang kalau kelelawar sangat enak," ujar pengguna Weibo lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: