Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemana Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas, Apa Dijual?

        Kemana Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas, Apa Dijual? Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua fraksi PSI Idris Ahmad menaruh curiga ratusan bangkai pohon yang ditebang di Monumen Nasional (Monas) dijual. Namun, hal tersebut masih dugaan. Pasalnya, Kepala Dishut DKI Suzi Marsita yang dipanggil DPRD DKI untuk Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) tidak hadir, bahkan ia tidak mengirim anak buahnya.

        Ia yang hadir dalam rapat itu mengatakan DPRD membutuhkan keterangan jelas dari Suzi soal nasib pohon yang ditebang. Menurut dia, sejauh ini belum ada data kongkrit terkait jumlah hingga nasib potongan pohon itu.

        Menurutnya lagi, pohon-pohon ini tidak bisa sembarangan tebang lantaran butuh bertahun-tahun untuk membesarkannya. Bahkan, salah satu jenisnya memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran.

        Sambungnya, jika pohon harus dijual, maka Dishut disebutnya harus memberikan rincian penjualannya. Katanya lagi, pohon mahoni itu, harganya bisa sampai Rp 3-5 juta per meter kubik.

        Baca Juga: Revitalisasi Monas Diberhentikan, Kontraktor Sudah Untung?

        Baca Juga: Pemprov Gunduli Monas, Siti Nurbaya Berkeras: Sanksi Pasti Ada

        "Jadi, seandainya kayu-kayu tersebut dijual, apakah uangnya masuk ke kas negara? Ada banyak hal yang masih gelap," ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/1/2020).

        Lanjutnya, ia menyebut ketidakhadiran Suzi dalam rapat dianggapnya sebagai bentuk tidak menghargai DPRD DKI. Bahkan, Suzi sendiri disebutnya sampai saat ini juga tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.

        "Kami sih di DPRD sudah bilang ini bentuk tidak menghargai DPRD. Karena ini sudah isu penting, sudah kita undang, ada Sekda dan lainnya. Kenapa dinas kehutanan tidak ada yang hadir," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: