Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin mengatakan, dia telah menandatangani dekrit untuk menutup perbatasan dengan China yang berada di Timur Jauh Rusia. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona jenis baru.
"Perintah yang relevan telah ditandatangani hari ini dan implementasinya telah dimulai," kata Mishustin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (30/1/2020).
Baca Juga: Perangi Virus Corona, China Siapkan Rp50 Triliun
"Kemudian pada hari itu, kami akan memberi pengarahan kepada semua orang, melalui prosedur yang ditetapkan, pada semua acara penutupan perbatasan di wilayah Timur Jauh dan pada langkah-langkah lain bahwa pemerintah telah diterapkan," sambungnya.
Komisi Kesehatan Nasional China sebelumnya mengatakan, bahwa sejauh ini jumlah korban tewas akibat virus tersebut meningkat menjadi 170 orang, jumlah kasus menjadi 7.711 dan pasien yang disembuhkan dan dipulangkan mencapai 170 orang.
Komisi itu tak merinci detail soal ratusan pasien yang berhasil disembuhkan, termasuk ditangani dengan obat apa. Namun, negara ini dilaporkan menggunakan obat anti-HIV untuk mengobati para pasien 2019-nCoV.
Sementara itu, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Finlandia telah mengonfirmasi kasus pertama virus Corona di negara mereka. Ini semakin menambah panjang daftar kasus penyebaran virus Corona Wuhan di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: