Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dituduh Sekongkol Buat Menangkan Trump di Pemilu Amerika, Bos Facebook Tegas Bilang Gini!

        Dituduh Sekongkol Buat Menangkan Trump di Pemilu Amerika, Bos Facebook Tegas Bilang Gini! Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
        Warta Ekonomi, Bogor -

        CEO Facebook, Mark Zuckerberg mendapat banyak kritik karena tetap mengizinkan pemasangan iklan politik jelang Pemilu Amerika Serikat (AS), disaat perusahaan media sosial lain memutuskan melarangnya.

        Beberapa pihak menuding Zuckerberg ingin mengambil untung. Namun, suami dari Priscilla Chan itu membantahnya; menyatakan kalau Facebook tak dimulai untuk meraup profit.

        "Saya (mengizinkan iklan politik) tidak untuk menjual iklan untuk menghasilkan uang. Saya kebetulan berpikir, iklan adalah model yang tepat sehingga kami dapat menawarkan layanan gratis kepada semua orang," jelasnya, dikutip dari?Cnet, Selasa (4/2/2020).

        Baca Juga: Mata Uang Kripto Perusahaan Mark Zuckerberg Kembali Ditinggal 'Investor', Dampaknya?

        Lebih lanjut, Zuckerberg meminta untuk dipahami, bukan disukai. Pernyataan itu diutarakan di hari yang sama ketika miliarder George Soros menuduh Facebook dan Presiden Donald Trump bekerja sama; Facebook membantahnya.

        Soros waktu itu berujar, "saya percaya, Trump dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg menyadari kepentingan mereka selaras; presiden untuk memenangkan pemilu, sedangkan Zuckerberg untuk menghasilkan uang."

        Meski Zuckerberg tak secara gamblang menanggapi pernyataan Soros, ia sempat menyebut tentang pandangan semua orang soal 'perusahaan hanya mementingkan profit'.

        Menurutnya, keputusan mengizinkan iklan politik adalah pendekatan baru. "Saya pikir itu akan memancing amarah banyak orang. Tapi sejujurnya, pendekatan lama juga mengecewakan banyak orang; jadi mari kita coba sesuatu yang berbeda," begitu kata Zuckerberg.

        Sekadar informasi, Facebook memutuskan tidak melarang dan memeriksa iklan politik; sedangkan media sosial lain seperti Twitter melakukan hal tersebut. Menurut perusahaan, masyarakat perlu melihat sendiri pernyataan para politisi lewat iklan di?platform-nya.

        Zuckerberg mengatakan pada hari Jumat bahwa ia mendukung gagasan memberikan suara kepada semua orang, dan memastikan bisnis kecil memiliki alat yang sama dengan yang lebih besar.

        "Ini adalah pendekatan baru, dan saya pikir itu akan membuat marah banyak orang," kata Zuckerberg. "Tapi, sejujurnya, pendekatan lama itu mengecewakan banyak orang juga. Jadi mari kita coba sesuatu yang berbeda."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: