Koordinator Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), I Wayan Sudirta meminta agar jangan mempolitisasi berlebihan dan menyudutkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly terkait kasus dugaan suap caleg PDIP Harun Masiku. Tak hanya pada Yasonna, ia juga merasa partainya ikut disudutkan.
"Saya sering mengingatkan janganlah politisasi berlebihan, menyudutkan Pak Yasonna, menyudutkan PDIP, tidak ada apa-apa sudah disudutkan. Tidak ada apa-apa disudutkan, belum ada apa-apa disudutkan," kata I Wayan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Ia justru meminta sebaiknya sama-sama introspeksi diri untuk kemajuan bangsa. Ia juga meminta sebaiknya semua pihak mengontrol diri agar tak terjadi kegaduhan yang tak perlu.
Baca Juga: Minta Dijadwal Ulang, DPR Gagal Kuliti Yasonna
"Sebagai partai pemenang, kami menyadari politisasi kasus-kasus seperti ini dimanfaatkan oleh pihak yang ingin menyudutkan PDIP. Tapi jangan berlebih-lebihan," kata Wayan.
Ia menegaskan PDIP sudah tak ada hubungan dengan Harun Masiku. Kalau Harun melakukan kegiatan di luar yang terkait dengan PDIP, ia mempertanyakan kenapa harus dikait-kaitkan.
"Masa PDIP dikait-kaitkan? PDIP jelas bahwa Harun Masiku segera menyerahkan diri. Karena makin lama dia tidak menyerahkan diri, tuduhan-tuduhan ini masih saja diarahkan. Walaupun kami anggap tuduhan ini politisasi," kata Wayan.
Ia pun mengklaim Yasonna dipilih dua kali menjadi menteri karena keberanian dan kecerdasannya. Masyarakat diminta jangan juga berburuk sangka pada Yasonna.
"Mari kita lihat hasil, hasilnya ini jangan sampai kita menduga-duga tapi keliru. Sementara orang terlanjur diterpa isu negatif, citra buruk," kata Wayan.
Menurutnya, Yasonna hanya salah satu menteri selain menteri yang menjadi fungsionaris partai. "Sehingga, bukan hal baru kenapa ketika Yasonna menduduki posisi itu menjalankan tugas fungsionaris partai, lalu dipersoalkan. Kenapa yang lain-lain tidak dipersoalkan, ini kan menjadi sudut pandang tersendiri," kata Wayan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti