Ada anggapan bahwa monosodium glutamate (MSG) atau yang luas sebagai micin dapat memicu berbagai macam masalah kesehatan tubuh. Mulai dari merusak otak hingga bepengaruh terhadap penurunan intelegensi.
Namun, faktanya penggunaan MSG aman untuk kesehatan. Hal ini tentunya dengan catatan, MSG harus digunakan secara bijak serta bersamaan dengan proses pengolahan makanan yang baik dan sambil memperhatikan gizi yang seimbang.
Prof. DR. Dr. Nurpudji A Taslim, MPH, SpG(K) selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) mengatakan, sama seperti garam dan gula, penggunaan MSG juga memiliki batas takaran konsumsi sehari-hari.
"Yang aman itu pemberian 10 miligram per kilo berat badan. Itu kan sedikit sekali. Kalau anaknya umur 10 tahun, harusnya konsumsi 0,1 gram," kata Prof Nurpudji saat acara diskusi media di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Yang aman itu misalnya badan 60 kilogram, kita boleh konsumsi 10 mili per kilo berat badan dan artinya 6 gram. Itu cukup 1 sendok teh," lanjutnya.
Pada dasarnya setiap negara memiliki standar yang berbeda untuk penggunaan penyedap rasa makanan yang aman. Untuk negara-negara di Uni Eropa, tidak terdapat asupan harian yang dapat diterima atau acceptable daily intake (ADI) yang spesifik atas asam amino dan glutamat yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan.
Di Indonesia, pengaturan penggunaan MSG dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang diatur dalam peraturan Kepala BPOM RI No 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Dinyatakan, tidak ada ADI yang spesifik atas penggunaan asam glutamat, mononatrium L-Glutamat maupun monokalium L-Glutamat.
Sementara itu, pada tahun 1987 Joint Expert Committee on Food Additives (JEFCA) dari Food and Agriculture Organization (FAO) dan WHO telah memberikan pernyataan, MSG dinyatakan aman untuk dikonsumsi dan kisaran angka atas tingkat penggunaan MSG yang aman dikonsumsi boleh saja dipaparkan namun hanya sebagai panduan untuk tingkat keamanan maksimal dalam mengkonsumsi penyedap makanan.
"Yang penting aman diberikan dosis per berat badan. Masyarakat harus diajarkan, penggunaan MSG yang tepat itu seperti apa," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: