Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindiran Tajam Bos Tesla ke WhatsApp

        Sindiran Tajam Bos Tesla ke WhatsApp Kredit Foto: Reuters/Aaron P. Bernstein
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sindiran tajam Elon Musk untuk WhatsApp. Aplikasi pesan instan milik Facebook itu disindir Musk karena memiliki kerentanan keamanan. Lewat akun Twitternya, bos Tesla itu menyebut WhatsApp sebagai aplikasi gratis untuk para peretas atau hacker ponsel.

        Ia lalu mengunggah emoji robot sebagai versi dari platform pesan raksasa. Ada Apple, Google, Microsoft, Samsung, dan WhatsApp. Musk menambahkan caption 'Yang terakhir gratis untuk peretasan ponsel' (Last one comes with a free phone hack), seperti dikutip dari Business Insider, Jumat, 7 Februari 2020.

        Dalam gambar yang diunggah, WhatsApp memang berada di bagian terakhir. Cuitan itu sudah di-retweets 3.100 kali dan 53 ribu disukai (like).

        Baca Juga: Elon Musk Buat Tesla Versi China, Harganya Murah Abis

        Nampaknya, cuitan ini merujuk pada kasus peretasan iPhone milik CEO Amazon, Jeff Bezos. Jebolnya ponsel milik orang kaya di Bumi itu dikabarkan melalui WhatsApp yang dikirimkan oleh putera mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

        Kabarnya jika video yang dikirimkan MBS, membuat ponsel mengirimkan data dalam jumlah yang besar. WhatsApp belum secara langsung merespons untuk berkomentar cuitan Musk tersebut.

        Platform pesan itu tahun lalu juga mengungkapkan 12 kerentanan keamanan. Termasuk tujuh di antaranya disebutkan sebagai kritis. Menurut database yang dikumpulkan, jumlahnya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada beberapa tahun lalu kerentanan hanya memiliki satu atau dua saja.

        Bukan hanya Musk yang nyinyir kepada WhatsApp. Pendiri Telegram, Pavel Durov menyebutkan WhatsApp berbahaya digunakan. Walaupun ada enkripsi end-to-end tidak akan melindungi pengguna dari pelanggaran. Kritikan tajam ini datang setelah kasus yang sama menimpa pada Bezos.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: