Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Waspada, Bahaya Abu Vulkanik dan Awan Panas di Depan Mata!

        Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Waspada, Bahaya Abu Vulkanik dan Awan Panas di Depan Mata! Kredit Foto: Antara/Rani
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Asap solfatara warna putih terlihat menggantung di atas puncak Gunung Merapi yang berlokasi antara perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada 39 aktivitas kegempaan pada periode pengamatan Sabtu (15/2/2020).

        "Asap solfatara warna putih, intensitas sedang dengan ketinggian 150 meter di atas puncak Gunung Merapi," tulis BPPTKG) di akun Twitter @BPPTKG, Minggu (16/2/2020).

        Baca Juga: Sedia Payung Sebelum Hujan! Simak Perkiraan Cuaca dari BMKG Berikut Ini

        "Untuk pengamatan guguran, guguran lava tidak teramati secara visual pada periode ini," sambung BPPTKG.

        Untuk aktivitas kegempaan yang tercatat di antaranya 4 guguran, 5 low frequency, 18 hybrid/fase banyak, 10 tektonik, dan 2 hembusan. Sementara statusnya masih berada pada level II atau waspada yang ditetapkan sejak 21 Mei 2018.

        Baca Juga: Peneliti WHO Mulai Deteksi Fenomena 'Gunung Es' Virus Corona

        "Potensi ancaman bahaya saat ini, berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terang BPPTKG.

        Petugas BPPTKG juga merekomendasikan masyarakat tak melakukan aktivitas dalam area radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, warga juga diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.

        "Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: