Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        10 Tahun Lagi: Mobil Akan Ditinggalkan, Sepeda Makin Populer

        10 Tahun Lagi: Mobil Akan Ditinggalkan, Sepeda Makin Populer Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Studi yang dilakukan Mobility Futures menemukan bahwa pada 2030, perjalanan dengan mobil pribadi akan ditinggalkan. Sementara naik transportasi umum, berjalan kaki, dan bersepeda akan semakin populer.

        "Ini pekerjaan untuk setiap wali kota dan pemerintah kota untuk melakukan sesuatu. Anda tidak membangun kota untuk alat transportasi tertentu. Anda harus membangun kota untuk manusianya," kata Rolf Kullen, Direktur Mobilitas Kantar, perusahaan konsultan yang melakukan survei di 31 kota, seperti dikutip Japantoday, Rabu (12/2/2020).

        Lebih dari setengah populasi dunia tinggal di kota. Diperkirakan meningkat hingga 70 persen pada 2050. Hal ini tentu akan mempersempit ruang gerak manusia.

        Baca Juga: Ada Masalah Kabel, Honda Tarik Ratusan Unit Odyssey

        Pemerintah kota berupaya memerangi kemacetan dan polusi dengan mencari cara untuk mengurangi mobil pribadi. Skema dan gerakan berbagi sepeda dan kendaraan kecil bertenaga listrik menawarkan cara baru untuk bepergian.

        Menurut para peneliti yang menyurvei lebih dari 200.000 penduduk di kota-kota dunia, dari New York hingga Nairobi, perjalanan dengan mobil pribadi saat ini mewakili lebih dari separuh perjalanan di kota-kota besar. Namun pada 2030 nanti, jumlah itu akan berkurang hingga 46 persen.

        Perjalanan dengan transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki akan meningkat hingga mencapai 49 persen dari seluruh perjalanan kota selama periode yang sama.

        "Banyak perubahan yang didorong oleh meningkatnya skema transportasi sewa untuk berbagi jalan. Orang-orang muda kini menggunakan cara baru untuk bepergian," kata para peneliti.

        Para peneliti tersebut mengungkapkan, 40 persen orang di seluruh dunia terbuka untuk bentuk perjalanan baru. Maka itu, pemerintah kota harus berinvestasi dalam teknologi pembayaran digital dan skema berbagi agar transportasi yang lebih hijau dapat terwujud.

        Baca Juga: Mengulas Kecanggihan Capsule Bus, Tayo-nya Jambi Bersama CEO Multi Inti Digital Bisnis

        Yoann Le Petit dari kelompok kampanye lingkungan Transport and Environment mengatakan, tumbuhnya kesadaran akan polusi dan kemacetan yang disebabkan oleh penggunaan mobil membantu mendorong perubahan. Karenanya, kota harus melangkah lebih jauh.

        "Kita menyaksikan tren ini, tetapi kita tidak boleh hanya bersantai dan berbaring. Kita harus benar-benar memastikan bahwa alternatif untuk mobil pribadi yaitu yang nol emisi, dibagi, dan menarik," katanya kepada Thomson Reuters Foundation.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: