Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketua DPRD Ngamuk ke Anak Buah Anies, Sampai Gebrak Meja Bos!

        Ketua DPRD Ngamuk ke Anak Buah Anies, Sampai Gebrak Meja Bos! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi meluapkan emosinya kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Iwan Henry Wardhana lantaran enggan membeberkan rekomendasi penguaan Monas sebagai lintasan Formula E kepada publik.

        Bahkan, ia menilai tindakan anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, telah menghina anggota dewan.

        Ia menganggap tindakan Iwan itu seperti menganggap urusan pemerintah sebagai kepentingan pribadi. Kemudian, ia pun meminta agar Iwan untuk menarik ucapannya.

        Baca Juga: Daripada Ribut Gegara Formula E, Sindir Sandi: Pak Gub, Mending Bikin Balapan Gokart

        Baca Juga: Kawasan Monas Mau Dihancurkan jadi Track Formula E, Anies Bakal Dipanggil DPRD DKI Jakarta

        "Kok ucapannya bapak sebegitu hebatnya di media seakan-akan ini urusan perut bapak sendiri. Tolong ucapan itu di depan mata saya dan teman-teman tarik ucapannya itu," ujarnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2/2020).

        Lanjutnya, ia mengaku tersinggung karena baru kali ini karena tindakan Iwan itu dianggap sebagai penghinaan terhadap anggota dewan.

        "Saya baru ketemu ini baru jadi Kadis langsung sudah menghina dewan. Saya sebagai pimpinan di sini saya pribadi ya, saya tersinggung dengan ucapan bapak," jelasnya.

        Lebih lanjut, ia meminta Iwan untuk tidak sekedar membela Anies Baswedan tanpa ada dasar yang jelas. Sambil menggebrak meja, ia meminta Iwan tidak takut dalam memberikan kritik kepada Anies.

        "Sebagai anak buahnya Gubernur kasih tau Kalau ada Gubernur ada salah kasih tahu. kasih tahu kan enggak salah," tukasnya.

        Diberitakan sebelumnya, Iwan menyatakan dalam surat yang diserahkan ke Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, tidak dinyatakan rekomendasi datang dari TACB. Ia meminta awak media memeriksa surat rekomendasi itu sebelum bertanya kepadanya.

        "Baca rekomendasi yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan. Tidak menyebut TACB maupun TSP. Baca lagi," katanya.

        Ia juga tidak boleh meminta para jurnalis mencari sendiri surat itu. "Ya jangan dong, dapur saya. Enak aja. Wah ini rekomendasi dapur saya. Pokoknya saya kasih ke Dinas Olahraga. Cari sendiri," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: