Jet Sukhoi Su-57 Rusia Siap Dipersenjatai Rudal Hipersonik Baru, Seperti Apa?
Rusia telah mengembangkan prototipe rudal udara-ke-darat (air-to-surface) hipersonik untuk pesawat jet tempur siluman Sukhoi Su-57. Sistem senjata baru ini dilaporkan dapat dipasang di internal weapon bay jet tempur tersebut.
Su-57 merupakan pesawat jet tempur generasi kelima Rusia. Pesawat ini dibangun sebagai pesaing jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Menhan Prabowo Jadi Beli Jet Tempur Sukhoi Su-35, AS-Australia Ketar-Ketir
"Perusahaan-perusahaan dari kompleks industri militer Rusia telah menciptakan prototipe dari rudal hipersonik udara-ke-darat berukuran kecil untuk penyebaran (internal) pada pesawat tempur Su-57," kata seorang sumber militer Rusia kepada kantor berita TASS yang dilansir The Diplomat, Selasa (25/2/2020).
Pada bulan Desember 2018, sumber di industri pertahanan mengungkapkan bahwa Su-57 kemungkinan dipersenjatai dengan rudal udara-ke-darat hipersonik dengan karakteristik yang mirip dengan rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal.
Sumber militer tidak memberikan rincian tambahan mengenai prototipe rudal baru untuk Su-57. Namun, mengingat ukuran misil Kinzhal besar, rudal hipersonik baru kemungkinan akan lebih kecil sehingga cocok di internal weapon bay Su-57.
Misil Kinzhal mampu membawa hulu ledak nuklir dan dianggap sebagai varian dari rudal balistik jarak pendek Iskander-M yang diluncurkan di darat. Misil Iskander sendiri memiliki jangkauan sekitar 500 kilometer dan mampu mencapai kecepatan tertinggi hingga Mach 5.9 dalam fase penerbangan terminalnya.
Misil Kh-47M2 saat ini terintegrasi dengan pesawat interseptor MiG-31K, MIG-31BM yang dimodifikasi.
Angkatan Udara Rusia diperkirakan akan menerima pesawat tempur Sukhoi Su-57 produksi massal pertama tahun ini.
Sebuah jet tempur Su-57 pernah jatuh pada Desember 2019 sekitar 120 kilometer dari pabrik pesawat Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia selama uji penerbangan. Pesawat yang terlibat dalam insiden itu dianggap sebagai Su-57 yang diproduksi massal pertama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: