Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendiri Google Panik! Katanya Amerika Bisa Kalah dari China Kalau. . .

        Pendiri Google Panik! Katanya Amerika Bisa Kalah dari China Kalau. . . Kredit Foto: Steemkr
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan CEO Google Eric Schmidt, yang membantu membangun perusahaan menjadi lokomotif teknologi global itu mengatakan bahwa Amerika Serikat dalam bahaya kehilangan perkembangan teknologi terhadap China.

        "Orang Amerika harus waspada hidup di dunia yang dibentuk oleh pandangan China tentang hubungan antara teknologi dan pemerintahan otoriter," tulisnya dalam New York Times yang diterbitkan Jumat, (28/2/2020) pagi.

        Baca Juga: Waduh! Karyawan Google di Swiss Positif Corona, Sekarang Nasibnya. . . .

        "Masyarakat bebas harus membuktikan ketahanan demokrasi liberal dalam menghadapi perubahan teknologi yang mengancamnya." lanjutnya.

        Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Senin (2/3/2020) Schmidt mengatakan bahwa persaingan antara AS dan China tidak dapat dimenangkan oleh pasar swasta saja. Ia mengatakan bahwa pemerintah AS perlu kembali dalam permainan dengan cara yang serius.

        Untuk itu, Schmidt meminta pemerintah federal untuk menetapkan prioritas nasional di seluruh teknologi yang muncul, dengan fokus khusus pada bidang penelitian yang dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan.

        "Pemerintah harus memulai dengan menetapkan prioritas nasional di seluruh teknologi yang muncul, dengan fokus khusus pada bidang penelitian yang dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan kita," kata Schmidt.

        Tanpa prioritas itu, Schmidt berpendapat, rencana China untuk dominasi teknologi akan berhasil.

        "Pada akhirnya, China bersaing untuk menjadi inovator terkemuka dunia, dan Amerika Serikat tidak bermain untuk menang," katanya. "Agar Amerika menang, pemerintah Amerika harus memimpin."

        Secara khusus, ia menyerukan kepada Departemen Pertahanan untuk fokus pada beberapa mata pelajaran yang ia pandang penting seperti Kecerdasan buatan, bioteknologi, quantum computing, dan hipersonik.

        Schmidt juga pernah mengungkapkan hal itu pada 2017 lalu.

        ?Ini sangat sederhana. Pada 2020 [China] akan menyusul. Pada 2025 mereka akan lebih baik dari kita. Dan pada tahun 2030 mereka akan mendominasi industri AI, ? kata Schmidt pada tahun 2017, merujuk pada laporan dari pemerintah China tentang ambisi AI-nya.

        ?Percayalah, orang-orang China ini hebat. Mereka akan menggunakan teknologi ini untuk tujuan komersial maupun militer, dengan segala macam implikasinya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: