Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Corona Jebol Tanah Air, Sri Mulyani Permudah 500 Perusahaan Impor, Pak Jokowi yang...

        Corona Jebol Tanah Air, Sri Mulyani Permudah 500 Perusahaan Impor, Pak Jokowi yang... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkonfirmasi bahwa dua warga Depok, Jawa Barat, positif menderita virus corona usai melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang.

        Terkait itu, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan melonggarkan aturan impor bahan baku bagi 500 perusahaan dalam waktu dekat.

        Ia mengatakan rencana tersebut sesuai arahan Presiden Jokowi guna menekan dampak virus corona terhadap ekonomi domestik.

        "Importir bereputasi tinggi sekitar 500 perusahaan itu atau 40 persen dari impor Indonesia. Itu dibebaskan untuk melakukan pengadaan bahan baku agar mereka tidak terhalang perizinan dan lain-lain," ujarnya kepada wartawan, di Istana Kepresidenan, Senin (3/3).

        Baca Juga: Virus Corona Merebak, Miliarder China Kok Malah Makin Banyak?

        Menurutnya, penyebaran corona telah membuat produksi China merosot. Alhasil, impor bahan baku dari China ikut menurun.

        Padahal, sambung dia, beberapa industri Tanah Air masih bergantung dengan bahan baku dari China. Seperti, tekstil, plastik, dan bahan kimia.

        "Kami lihat bahan baku dari sisi plastik, tekstil, alas kaki kemudian baja, dan bahan kimia itu pengaruh dari China sangat besar. Ini bahkan 20 persen sampai 30 persen, bahkan untuk industri tertentu bisa 50 persen bahan baku dari China," jelas dia.

        Sementara itu, ia menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk memetakan industri mana saja yang berdampak cukup besar.

        "Kami akan terus melakukan perbaikan dan percepatan restitusi itu, sehingga poin mengenai bahan baku bisa segera dilakukan," terang dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: