Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setelah Mobil Listrik, VW Rambah Bisnis Baterai

        Setelah Mobil Listrik, VW Rambah Bisnis Baterai Kredit Foto: VW.Ca
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekspansi Volkswagen di bisnis mobil listrik akan membuka peluang baru dalam bidang penyimpanan dan pengelolaan energi. Aksi VW ini akan mengganggu bisnis yang saat ini didominasi oleh perusahaan utilitas dan energi.

        Kepala Strategis VW, Michael Jost mengungkapkan, baterai mobil listrik dapat digunakan untuk menstabilkan jaringan energi dengan mengisi baterai saat pasokan berlebih dan menjual listrik kembali ke jaringan saat pasokan listrik dari angin dan tenaga surya rendah.

        "Pada 2025 kita akan memiliki penyimpanan energi sebesar 350 gigawatt per jam yang dapat kita miliki lewat mobil listrik kita. Antara 2025 dan 2030, penyimpanan akan bertambah menjadi 1 terrawatt per jam," kata Jost di Berlin, dikutip Channel News Asia, Jumat (13/3/2020).

        Baca Juga: Bos Otomotif Asal Malaysia Bakal Guyur Investasi US$900 Juta ke Indonesia

        Jost mengatakan, penyimpanan energi itu lebih banyak dari yang saat ini dihasilkan seluruh pembangkit listrik tenaga air di dunia.

        "Kami dapat menjamin bahwa energi akan digunakan dan disimpan. Ini akan menjadi area bisnis baru," katanya.

        Pembuat mobil Jerman ini tidak sendirian dalam melihat peluang bisnis ini. Perusahaan utilitas E.ON dari Jerman telah bekerja sama dengan produsen mobil Jepang, Nissan, untuk mengembangkan apa yang disebut layanan kendaraan-ke-jaringan (vehicle-to-grid atau V2G).

        Volkswagen meluncurkan mobil listrik ID: 3 tahun ini. Versi dasarnya akan dihargai kurang dari 24.000 euro atau US$7.000 di Jerman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: