Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manfaatkan Ponsel, Cara Israel Lacak Penyebaran Virus Corona

        Manfaatkan Ponsel, Cara Israel Lacak Penyebaran Virus Corona Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Yerusalem -

        Pemerintah Israel mulai menggunakan teknologi pemantauan ponsel untuk mencegah pandemivirus corona jenis baru atau Covid-19. Langkah pemerintah Israel itu menuai kritik dari oposisi dan kelompok hak asasi manusia.

        Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui peraturan darurat yang menugaskan layanan keamanan internal, Shin Bet melacak pergerakan orang yang terinfeksi oleh virus corona melalui ponsel. Pelacakan itu sudah mulai berlaku sejak Selasa (17/3/2020).

        Baca Juga: Waduh! Palestina Israel Sama-sama Jadi Korban Virus Corona, Mana yang Terbanyak?

        Di bawah peraturan baru, data seluler yang biasanya digunakan untuk tindakan anti-terorisme akan digunakan oleh Kementerian Kesehatan untuk melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien virus corona.

        Pemantauan melalui dunia maya semacam ini biasanya membutuhkan ratifikasi parlementer dan pengawasan yudisial. Namun, Netanyahu melewati proses itu dan mengumumkan perintah darurat.

        Pihak berwenang Israel mengatakan, pemantauan siber yang berlaku selama dua minggu ke depan bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona.

        Penggunaan teknologi untuk melacak orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien virus corona mendapatkan kecaman dari kelompok hak sipil. Asosiasi Hak Sipil di Israel menyebut langkah itu sebagai preseden yang berbahaya.

        Anggota Partai Blue and White, Gabi Ashkenazi juga mengkritik penggunaan teknologi anti terorisme sebagai perintah darurat.

        "Tidak pantas untuk menyetujui tindakan seperti itu, tanpa pengawasan publik dan parlemen," ujar Ashkenazi dalam cicitannya di Twitter.

        Secara terpisah, Kementerian Kesehatan menerbitkan arahan baru yang melarang penduduk meninggalkan rumah untuk alasan yang tidak penting. Kementerian juga menghentikan operasional angkutan umum pada malam hari.

        Pemerintah juga menutup area pantai, taman, sekolah, pusat perbelanjaan, restoran, dan bioskop.

        Namun, pemerintah masih mengizinkan warganya keluar rumah untuk bekerja, belanja makanan dan obat-obatan, termasuk berolahraga di luar ruangan. Kementerian Kesehatan mengimbau kepada masyarakat yang pergi bekerja untuk tetap menjaga jarak setidaknya dua meter.

        "Anda harus menjaga jarak dan menjauhkan kontak sosial," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan, dilansir Al Jazeera.

        Hingga saat ini Israel mengkonfirmasi kasus virus kcrona sebanyak 324 dan belum ditemukan kematian. Pada Selasa (17/3/2020), Israel mengkonfirmasi 20 kasus baru. Sementara di wilayah Palestina telah dikonfirmasi 41 kasus virus corona.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: