Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belajar Daring Jadi Kebijakan, Ketua PGRI: Siswa Jangan Dibebani PR Berat

        Belajar Daring Jadi Kebijakan, Ketua PGRI: Siswa Jangan Dibebani PR Berat Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Di tengah pandemik virus Corona atau COVID-19 yang menimpa Indonesia, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Irman Yasin Limpo, menuliskan pesan yang cukup menyentuh bagi para guru dan anak didik di Seluruh Indonesia. Proses belajar mengajar harus dilakukan di rumah yakni secara daring.

        Adik bungsu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini berpesan sebaiknya anak didik tidak usah dibebani dengan pekerjaan rumah yang berat. Kondisi saat ini luar biasa, maka perlu disikapi pula dengan langkah luar biasa.

        "Kepada guru yang ada di rumah. Saya mendoakan semoga keadaan bapak dan ibu senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Teriring pesan terbuka ini, ijinkan saya Irman Yasin Limpo menghimbau Bapak Ibu agar selalu mendampingi anak didik dalam proses belajar mengajar," demikian petikan pesan None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo di Makassar, Sabtu (28/3/2020).

        Baca Juga: Alhamdulillah! 3 Pasien Corona di Wilayah Ini Dinyatakan Sembuh

        Menurut None, banyak cara untuk terus menggali kreativitas dan logika berpikir anak-anak. Mungkin ini juga masanya anak-anak lebih mendapat pendidikan karakter.

        "Virus corona mudah masuk pada tubuh yang sistem imunnya tengah rendah. Nah, salah satu penyebab imun rendah adalah tingginya tingkat stress. Jadi, semaksimal mungkin, jangan buat anak didik kita stres," ujarnya.

        Selanjutnya, kata None, berikan pilihan tugas pada mereka untuk mengisi waktu luang dengan beragam cara. Misalnya, bagi yang suka menulis, bikin tulisan tentang kegiatan mereka di rumah. Atau tulisan tentang langkah preventif ketika mereka mendapat amanah menjadi pemimpin di masa depan dan kondisi wilayah mereka tengah ada penyebaran wabah pandemi penyakit.

        "Bagi yang suka menggambar, beri kebebasan mereka menghasilkan karya. Yang suka main musik, mungkin bs kita minta membuat jingle tentang hidup sehat," pesanya.

        Bagi yang suka bersosial media, bisa minta mereka (anak didik) untuk menuliskan pesan singkat terkait optimisme negeri ini menghadapi corona.

        "Saya yakin, hasilnya akan bagus-bagus serta bisa kita share di berbagai platform media sosial. Siapa tahu, dari karya anak-anak tadi mampu menginspirasi banyak orang," tegas None.

        Lebih lanjut None mengingatkan bahwa dalam setiap karya yang mereka kerjakan, baik menulis, menggambar dan lain-lain, gunakan semaksimal mungkin bahan yang ada di rumah. Jangan malah anak atau orang tua didik disuruh keluar mencari perlengkapan tugas.

        "Kita niatkan segala pengabdian ini sebagai jalan meraih ridho-Nya," sebutnya.

        Sedangkan untuk anak-anakku tercinta, None mengingatkan bahwa Indonesia tengah menghadapi situasi tidak biasa. Tapi terus yakinkan diri bahwa, bencana ini tidak lama. Dengan ijin Allah, sebentar lagi virus corona akan enyah dari dunia.

        "Nak, manfaatkan waktu di rumah saat ini untuk lebih berbakti pada orang tua. Kita tidak pernah tahu sampai kapan diberikan kesempatan oleh Allah untuk bersama-sama," pesanya.

        Karena itu, None menegaskan di momen ini, bahagiakanlah orang tua dengan rajin membantu. Letakkan sejenak handphone untuk bisa ngobrol secara langsung berbagai hal dengan Bapak dan Ibu di rumah. Bagi yang muslim, jika waktu sholat tiba, tunaikan sholat berjamaah seraya berdoa semoga keadaan negeri tercinta kembali baik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: