Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waktu Ideal Berjemur Matahari Pagi Bener Jam 10 Gak Sih? Jangan-Jangan Salah Lagi!

        Waktu Ideal Berjemur Matahari Pagi Bener Jam 10 Gak Sih? Jangan-Jangan Salah Lagi! Kredit Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Physical distancing yang sedang diterapkan banyak orang membuat banyak orang di rumah aja. Akibatnya, bekerja dari rumah bahkan sekolah dan kuliah pun dari rumah. Sehingga kegiatan fisik dan bertemu sinar matahari pun jarang.

        Belakangan menjadi kontroversi kalau waktu ideal berjemu matahari pagi itu jam 10 sampai jam 12. Namun ternyata, berjemur jam segitu berbahaya lho! Tau gak kenapa?

        Baca Juga: Pakar ITB: Jangan Berjemur di Antara Pukul 10.00-14.00!

        Menurut Dr. Yuli Setyo Indartono, dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung, waktu tersebut justru berbahaya bagi manusia yang hidup di Indonesia.

        Dosen yang menekuni bidang energi terbarukan, khususnya energi surya ini menyatakan bahwa radiasi ultraviolet (UV) dalam sinar matahari terbagi dalam tiga jenis, yaitu UV A, UV B, dan UV C, berdasarkan panjang gelombangnya.

        Karena itu, tingkat energi UV C yang panjang gelombangnya paling pendek memiliki tingkat energi tertinggi sehingga paling berbahaya. UV A yang tingkat energinya paling rendah pun masih membawa risiko kesehatan bagi manusia.

        Manfaat Berjemur di Pagi Hari

        Masyarakat diminta untuk berjemur pada pagi hari demi kebutuhan vitamin D tercukupi. Sementara yang diperlukan dalam proses sintetis vitamin D adalah sinar UV B. Namun, paparan UV B berlebihan meningkatkan peluang terjadinya kanker non-melanoma. Sebaliknya, ada indikasi bahwa paparan secukupnya (moderat) sinar matahari menurunkan risiko kanker melanoma yang lebih mematikan.

        Dengan vitamin D yang tercukupi, maka berjemur juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bila rutin berjemur di bawah sinar matahari maka sistem kekebalan tubuh kita akan kuat sehingga terhindar dari virus corona covid-19. Vitamin D juga dapat memperkuat kesehatan tulang.

        Dan ternyata, rutin berjemur di bawah sinar matahari dapat mengurangi depresi ringan. Kurang paparan sinar matahari dapat menyebabkan kondisi gangguan yang dikenal dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).

        Sinar matahari yang kita terima akan memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin, yakni hormon yang bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang. Bahkan, jika tidak depresi sekalipun, berjemur di bawah sinar matahari pagi ternyata dapat membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik.

        Lantas, kapan waktu ideal untuk berjemur di pagi hari?

        Untuk mendapatkan manfaat terbaik sinar matahari, berjemurlah di luar waktu pukul 10 pagi dan pukul 2 siang. Di luar waktu 10-14 itu, ada tersedia radiasi UV B dengan intensitas relatif rendah sehingga aman bagi manusia.

        WHO juga menyatakan demikian lho, "Sinar UV Matahari paling kuat antara pukul 10 pagi dan 2 siang (= 2 jam setiap sisi siang hari). Batasi paparan sinar matahari selama jam-jam ini."

        Maka, waktu berjemur bisa 10-15 menit di atas pukul 9. Namun, di atas pukul 11, lama waktu berjemur cukup 3 menit saja karena UVB yang terpapar sudah menurun. Bagian tubuh yang dianjurkan terkena paparan sinar matahari UVB meliputi tangan, lengan, wajah, punggung, dan kaki.

        Saat ingin berjemur, jangan lupa menggunakan tabir surya dan kacamata hitam untuk menjaga mata ya!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: