Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semarang Gunakan Lahan Pemakaman Khusus, Sudah 2 Jenazah Pasien Corona Dikuburkan

        Semarang Gunakan Lahan Pemakaman Khusus, Sudah 2 Jenazah Pasien Corona Dikuburkan Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Dua jenazah pasien virus corona (Covid-19) telah dimakamkan di lahan khusus yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah. Lahan khusus disiapkan untuk mencegah konflik di tengah masyarakat seperti penolakan sebagaimana di daerah lain.

        “Sudah ada dua yang kemudian dimakamkan di tempat yang kita sediakan di daerah Mijen. Sekali lagi kami ingin semuanya berjalan baik dan smooth,” kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, belum lama ini.

        Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Semarang Bakal Produksi Jamu Corona

        Dia menyebut, lokasi pemakaman itu cukup jauh dari permukiman warga. Prosesi pemakaman dua jenazah juga sudah mendapat persetujuan dari keluarga masing-masing. Meski demikian, tidak disampaikan secara rinci waktu pemakaman tersebut.

        “Keluarga yang kemudian ingin memakamkan jenazah dari keluarga semuanya sudah berjalan sesuai dengan skenario dan harapan. Sudah ada dua jenazah yang dimakamkan di tempat tersebut,” ujar pria yang akrab disapa Hendi itu.

        Berdasarkan laman resmi Kota Semarang Siaga Corona http://siagacorona.semarangkota.go.id/ terdapat 2.038 ODP (Orang Dalam Pemantauan) dengan rincian 1.230 orang masih dipantau dan 808 selesai pemantauan.

        Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 239 orang dengan rincian 165 masih dirawat, 48 negatif, 9 meninggal (hasil negatif), dan 17 masih menunggu hasil laboratorium. Sedangkan untuk terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 73 orang. Rinciannya 6 sembuh, 14 meninggal dunia, dan 26 perbaikan klinis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: