Bank Indonesia (BI) diharapkan menurukan suku bunga acuannya BI-7day Reverse Repo Rate (BI-7day RR Rate) sebesar 25 basis poin guna menyelamatkan sektor riil yang terdampak penyebaran Covid-19 atau virus corona. Saat ini, BI-7day RR Rate berada di posisi 4,5%.
Demikian yang disampaikan Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, saat dihubungi Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Adapun Bank Sentral akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada siang ini sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca Juga: Jaga Rupiah, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan
"BI sebaiknya menurunkan bunga acuan 25 basis poin untuk menyelamatkan sektor riil. Berbeda dari krisis sebelumnya di mana sektor UMKM masih kuat menahan dan jadi tulang punggung, krisis Covid-19 juga melemahkan pendapatan UMKM," ujar Bhima.
Disisi lain, lanjut dia, fasilitas keringanan cicilan kredit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak dinikmati oleh seluruh masyarakat rentan miskin. "Jadi kalau BI menurunkan bunga acuan, ini sangat membantu stimulus ke sektor riil," tambahnya.
Selain itu, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI dinilai perlu menjaga pasokan dolar AS di dalam negeri. Salah satunya memberikan insentif bagi eksportir yang mengonversi dolarnya ke rupiah.
"Iya perlu tingkatkan insentif untuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) sehingga dana hasil ekspor dikonversi lebih banyak ke rupiah," ucapnya.
Lalu, kerja sama Local Currency Settlement (LCS) dengan negara lain perlu diperbanyak sehingga dominasi dolar bisa dikurangi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum