Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dapat 'Durian Runtuh', 7 Startup Ini Catat Pertumbuhan Signifikan Karena Corona

        Dapat 'Durian Runtuh', 7 Startup Ini Catat Pertumbuhan Signifikan Karena Corona Kredit Foto: Happyfresh
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Ketika sejumlah perusahaan terkena dampak negatif wabah corona, ada beberapa startup dari sektor berbeda yang justru memperoleh peluang.

        Ada yang mencatat lonjakan unduhan aplikasi, pertumbuhan pengguna, peningkatan kunjungan, hingga bertambahnya penjualan.

        Merangkum data dari berbagai sumber, berikut ini daftar startup yang seolah dapat 'durian runtuh' di tengah pandemi COVID-19:

        Baca Juga: Cerita Ren Zhengfei Bangun Huawei: Modal Jutaan, Kini Jadi Perusahaan Bernilai Ribuan Triliun!!

        HappyFresh, TaniHub, Kedai Sayur

        Sejak kebijakan berkegiatan dari rumah diterapkan, HappyFresh melihat lonjakan lalu lintas 5-10 kali, menurut Direktur Pelaksana HappyFresh Indonesia, Filippo Candrini.

        TaniHub mengklaim penjualannya bertambah dua kali lipat sejak awal Maret. Sudah begitu, ada 40 pengguna baru yang mengunduh aplikasi.

        Begitu pula dengan KedaiSayur yang mencatatkan perubahan target pasar karena pelanggan B2B menurun, sedangkan pelanggan rumah tangga meningkat.

        Alodokter dan Halodoc

        Sejak wabah menyebar ke Indonesia, Alodokter mencatatkan bertumbuhnya jumlah unduhan dan interaksi penggunanya. Sayangnya, perusahaan tak menyebutkan angka spesifik.

        Lebih lanjut, artikel seputar corona di Alodokter sampai dikunjungi 2 juta kali, hingga tampil di laman utama Google.

        Sementara itu, Halodoc mengklaim, pencarian tentang virus corona meroket sampai 600%. Untuk mengantisipasi lonjakan di platform, Halodoc menambah jumlah dokter siaga. Kini, ekosistem Halodoc telah menjangkau 22 ribu dokter.

        Tokopedia dan Blibli

        Corona membuat perilaku konsumen berubah, contohnya dari segi kebiasaan belanja. Tak sedikit konsumen yang beralih ke belanja daring di tengah pandemi corona. Tokopedia dan Blibli merupakan dua platform yang mengonfirmasi hal tersebut.

        Tokopedia mencatatkan lonjakan permintaan barang secara signifikan di kategori kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman pada Maret 2020. Lebih dari 100 ton daging dan 60 ton jahe terjual pada bulan itu.

        Sementara itu, Blibli mengklaim adanya pertumbuhan transaksi pada produk sanitasi, makanan ringan, makanan instan, multivitamin, obat-obatan, alat kesehatan, dan sembako.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: