Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keren... Omzet Duta Petani Milenial Ini Tembus Rp90 Juta

        Keren... Omzet Duta Petani Milenial Ini Tembus Rp90 Juta Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 telah mendatangkan banyak kesulitan di berbagai sektor kehidupan. Kendati demikian, sektor pertanian tetap harus berjalan.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah ini.

        Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi saat pengukuhan Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) tahun 2020, mengatakan, "Dalam masa Covid-19 ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial."

        Baca Juga: Pandemi Covid-19, Politeknik Kementan Dampingi Petani dan Penyuluh Amankan Stok Pangan Nasional

        Dedi mendorong agar para duta petani melihat peluang tersebut dengan memanfaatkan teknologi.

        Diyah Rahmawati Wicaksana Ningtyas atau yang akrab disapa Diyah adalah salah satu Duta Milenial yang dikukuhkan Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu yang lalu.

        Sarjana Pertanian Universitas Brawijaya ini mengaku selama masa pandemi Covid-19, omzetnya naik 50%. Sebelumnya, omzet per bulan mencapai Rp60 juta, saat pandemi naik hingga Rp90 juta.

        "Aktivitas selama pandemi berjalan baik, bahkan terjadi peningkatan transaksi pelanggan, juga muncul permintaan reseller," ujar Diyah ketika dihubungi (22/4/2020).

        Ia adalah pemilik Natural Organic Indonesia dan juga founder Abang Sayur Organik. Berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur, Diyah mengembangkan usaha yang bergerak di bidang on farm dan off farm.

        Di bidang on farm, ia membudidayakan sayuran organik segar. Sementara di bidang off farm, Diyah memproduksi camilan dan tempe organik. Usahanya ini masuk dalam lima kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Terbaik Kementan tahun 2018.

        Permintaan yang meningkat tajam mengakibatkan kapasitas pengiriman melebihi batas kemampuan. Solusinya, Diyah memanfaatkan ojek online untuk membantu pengiriman. Ini dilakukan agar semua produk bisa segera sampai ke tangan konsumen. Bahkan, Diyah beserta tim meningkatkan kapasitas produksi hingga enam kali lipat dari biasanya untuk menjaga pasokan sayuran organik.

        Kebutuhan pangan bagi masyarakat terdampak menggerakkan Diyah untuk melakukan sebuah aksi sosial. Ia membagikan hasil panen yang menyasar kepada tim medis, kepala keluarga pencari nafkah, dan yatim duafa.

        Pertama, aksi yang dilakukan adalah membagikan jus jambu merah organik kepada tim medis empat rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Malang. Rumah sakit tersebut adalah RS Saiful Anwar, RS Lavalette, RSUB, dan RS Soepraoen.

        Baca Juga: Pandemi Kepung RI, Panen Beras di Banten Justru Surplus 160.132 Ton

        "Jambu merah dikemas dalam botol agar mudah untuk dikonsumsi," ungkap Diyah. Sebanyak 800 botol jus jambu merah dikirmkan secara rutin hingga lebih dari tujuh hari. 

        Aksi kedua adalah membagikan hasil panen kepada para kepala keluarga yang terpaksa harus keluar rumah untuk mencari nafkah. Sasarannya adalah pedagang yang sudah renta, abang becak, dan pengemudi ojek online.

        Ketiga, donasi peduli gizi untuk para yatim duafa. Aksi tersebut juga turut didukung oleh para donatur. Diyah berharap aksi sederhana ini dapat membawa manfaat dan menjadi inspirasi untuk saling peduli di tengah pandemi Covid-19. (AG-Pusdiktan)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: