Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Covid-19, Politeknik Kementan Dampingi Petani dan Penyuluh Amankan Stok Pangan Nasional

Pandemi Covid-19, Politeknik Kementan Dampingi Petani dan Penyuluh Amankan Stok Pangan Nasional Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Walau pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, Kementan melalui BPPSDMP tetap menjalankan kegiatan pembelajaran mahasiswa melalui metode daring (onine) Learning From Home (LFH) dan kegiatan mahasiswa di lapangan untuk mendampingi petani dan penyuluh berproduksi pangan.

Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan langkah yang ditempuh Pendidikan Pertanian menuju sistem edukasi 4.0. Kebijakan untuk meniadakan proses pembelajaran secara tatap muka mengacu pada maklumat pemerintah tentang larangan untuk berkumpul dalam jumlah besar dan perlunya penerapan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Petani Paser Tetap Panen Raya di Tengah Serangan Covid-19

Arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada keterangan pers Senin (6/04/2020), pada masa pandemik ini, prioritas utama negara selain bidang kesehatan adalah upaya pemenuhan pangan. Sektor pertanian adalah harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah Covid-19.

Pertanian harus tetap produktif untuk menghasilkan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia. Diharapkan, melalui pendampingan mahasiswa Polbangtan dan PEPI di Kostratani (BPP)/Gapoktan/Kelompok Tani selama penyebaran wabah Covid-19, dapat turut membantu petani agar stok pangan aman.

Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP memerintahkan 7 Polbangtan yang tersebar di berbagai wilayah, yaitu Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, Polbangtan Manokwari, dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) untuk menurunkan mahasiswanya mendampingi Kostratani (BPP)/Gapoktan/Kelompok Tani, dengan proses pembelajaran integrasi mata kuliah dengan kegiatan pendampingan dan pengawalan mahasiswa dan integrasi pelaksanaan PKL yang dilakukan selama Learning From Home (LFH).

Selain tenaga medis, pertanian merupakan garda depan dalam upaya pencegahan Covid-19. Jika kebutuhan pangan terpenuhi, imunitas tubuh masyarakat akan terjaga sehingga mampu melawan Covid-19.

Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), telah melakukan video conference koordinasi pendampingan dan pengawalan mahasiswa tahun 2020 dengan Staff Khusus Menteri Pertanian (Luthfi Halide), Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Idha Widi Arsanti), Direktur Polbangtan se-Indonesia dan PEPI, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan se-Indonesia dan PEPI, Ketua Jurusan Polbangtan se-Indonesia dan PEPI, serta Pejabat Eselon 3 dan 4 Pusat Pendidikan Pertanian, pada Kamis (16/4/2020).

Dia menerangkan bahwa mahasiswa harus dapat membantu petani membuat terobosan dengan membangun bisnis sistem. Mahasiswa harus bisa membantu mengoleksi produk-produk dari kelompok tani sehingga petani mendapatkan harga terbaik melalui distribusi pemasaran yang melibatkan ojek online.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, menambahkan, ada proses belajar di dalam pendampingan dan pengawalan mahasiswa. Targetnya, 1 mahasiswa membantu 5 Poktan. Mereka harus menerapkan diskusi terbuka dengan petani sehingga didapat hal-hal baru dan inovasi selama pendampingan dan pengawalan. Tak lupa, lakukan integrasi dengan Kostratani/BPP.

Turut menambahkan, Staff Khusus Menteri Pertanian, Luthfi Halide, berpesan bahwa pengalaman mahasiswa di Kostratani/Kelompok tani akan memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilannya. Merupakan kebanggan Kementerian Pertanian, alumni atau lulusan Polbangtan dan PEPI dapat menjadi petani milenial andal, yang dapat mencetak sejarah baru menjadikan Pertanian makin maju dan terdepan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: