Oalah! Ternyata Ini Deretan Teori Konspirasi yang Serang Bill Gates!
Miliarder Bill Gates yang tengah berjuang mencari vaksin virus corona belakangan ini dikaitkan dengan teori konspirasi. Teori-teori tersebut mengungkapkan bahwa Bill Gates adalah dalang di balik virus corona (COVID-19) yang tengah menjadi pandemi.
Teori konspirasi tersebut bahkan menyebar di media sosial dan layanan video streaming. Sejumlah teori konspirasi meragukan langkah yang diambil Bill Gates untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Baca Juga: Bantah Teori Konspirasi yang Menyerangnya, Bill Gates: Kita Berada dalam Situasi Gila
Bahkan sebuah teori konspirasi mengklaim bahwa Gates ingin menggunakan vaksin tersebut untuk mengurangi populasi dunia dan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Tidak hanya itu, teori konspirasi dari Reddit AMA juga menuding bahwa Gates tengah mengembangkan rencana untuk mengomersilkan bentuk pelacakan populasi massal invasif.
Pelacakan populasi tersebut disebut bertujuan untuk pengendalian penyakit. Dalam wawancaranya bersama pengguna Reddit beberapa waktu lalu, Gates ditanyai tentang dampak pandemi terhadap sistem bisnis dunia.
Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, Gates justru menanggapinya dengan dengan berbicara tentang masalah rantai pasokan dan kebutuhan dasar, seperti air dan listrik sebagaimana dilansir dari laman Buzz Feed News di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
"Negara masih mencari tahu apa yang harus terus berjalan. Akhirnya kita akan memiliki beberapa sertifikat digital untuk menunjukkan siapa yang telah pulih atau diuji baru-baru ini atau ketika kita memiliki vaksin, bagi yang telah menerimanya." tulisnya.
Jawabannya itu secara tidak sengaja memicu kontroversi di dunia maya. Salah satu artikel pertama yang menerima tanggapan Gates ada di situs tentang biohacking, Biohackinfo, yang hanya memiliki beberapa ribu pengikut di Twitter dan Instagram.
Sehari setelah wawancara tersebut, Biohackinfo menerbitkan sebuah tulisan berjudul "Bill Gates akan menggunakan implan microchip untuk melawan Virus Corona baru."
Padahal Gates tidak menyebutkan microchip di titik mana pun selama percakapan Reddit-nya. Namun demikian, artikel itu secara keliru menyatakan bahwa ia merujuk pada penelitian pada Desember 2019 yang didanai oleh Gates Foundation tentang tato kuantum, tinta tak terlihat yang dapat bertahan selama lima tahun dan dibaca dengan smartphone.
"Penanda ini dikembangkan untuk memberikan catatan vaksinasi dan tidak ada kemampuan untuk melacak pergerakan siapa pun," ujar salah satu penulis penelitian mengatakan kepada PolitiFact, yang membantah klaim tersebut.
Dorongan teori konspirasi terbesar berasal dari video YouTube yang diunggah pada 21 Maret di saluran Law of Liberty, yang memiliki 27.000 pelanggan. Video yang telah ditonton hampir 2 juta kali ini mengutip artikel Biohackinfo dan membandingkan tato kuantum dengan apa yang disebutnya "Tanda Setan," sementara menyiratkan bahwa Gates adalah Antikristus.
Konspirasi ini makin mendapatkan lebih banyak perhatian pada 13 April, ketika mantan penasihat Donald Trump, Roger Stone berspekulasi tentang jawaban di sebuah stasiun radio Salem Media Group yang berbasis di Hackensack, New Jersey.
Ia berspekulasi bahwa Gates telah menciptakan Virus Corona baru dan vaksin dengan microchip di dalamnya untuk melacak populasi global.
"Roger Stone: Bill Gates mungkin telah menciptakan Virus Corona baru untuk orang-orang yang telah ditanamkan microchip," tulis kalimat pertama dalam sebuah berita dari New York Post pada hari yang sama.
Ditambah, New York Post tidak berusaha untuk menantang pernyataan palsu Stone, dan artikel itu sekarang menjadi konten paling populer kedua di Facebook tentang Gates dan microchip.
Sejak pandemi muncul, Gates melalui Bill & Gates Foundation telah berupaya untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan virus corona (COVID-19). Ramalan Gates yang meramalkan pandemi jauh sebelum ini sekitar tahun 2015 juga dijadikan dasar bahwa Gates adalah dalang dari pandemi yang terjadi sekarang ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: