Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        22 Perusahaan Besar Mulai Serap Jutaan Ekor Ayam Ras Peternak Mandiri

        22 Perusahaan Besar Mulai Serap Jutaan Ekor Ayam Ras Peternak Mandiri Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Implemantasi kerja sama anatra Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dengan perusahaan besar (integrator) untuk menampung atau membeli ayam broiler dari peternak mandiri, mulai dijalankan. 

        "Kemarin (22/4), PT Japfa Comfeed sudah melakukan pembelian livebird di farm broiler peternak mandiri milik Sugeng Wahyudi (anggota GOPAN) di Dramaga Tanjakan Bogor," ungkap I Ketut Diarmita, Dirjen PKH di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

        Ia menjelaskan bahwa pembelian livebird oleh PT Japfa Comfeed sebanyak 1.920 ekor, dengan harga Rp15.000 per kg dan akan didistribusikan ke RPH-U Parung–Ciomas, Bogor.

        Baca Juga: Harga Ayam Peternak Anjlok, Kementan Langsung...

        "Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan tersebut untuk membeli livebird sebanyak 700.000 ekor," tambahnya. 

        Selain itu, berdasarkan informasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, PT CPI, salah satu integrator, juga telah membeli ayam broiler dari kandang Eri, seorang peternak mandiri yang berdomisili di Desa Ngabean Boja, Kendal. 

        Disebutkan bahwa jumlah ayam yang dibeli pada Rabu (22/4) oleh PT CPI ialah sebanyak 4.000 ekor dengan harga Rp15.000 per kg berat hidup. Sementara harga kesepakatan Pinsar di pasaran adalah Rp10.000 per kg, jadi masih ada selisih Rp5.000 yang bisa didapatkan peternak.

        "Ayam yang dibeli di Kendal ini merupakan bagian dari komitmen 1 juta ekor ayam yang akan dibeli oleh PT CPI di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," ujar Ketut terkait informasi ini.

        Pembelian oleh PT CPI ditargetkan sebanyak 20.000 ekor per hari yang selanjutnya akan dipotong di RPH-U di Salatiga. Karkas yang dihasilkan akan diolah menjadi produk olahan ayam, seperti nugget, sosis, dan produk olahan lainnya. 

        Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH, Sugiono ketika dihubungi menjelaskan bahwa tujuan kerja sama untuk menyerap ayam broiler dari peternak mandiri tersebut, antara lain untuk membantu mengurangi supply ayam ke pasar sehingga menyeimbangkan supply-demand.

        "Kita harapkan nantinya harga akan meningkat, dan para peternak bisa menikmati hasil usahanya," tuturnya. 

        Baca Juga: Purwakarta Surplus 12 Ribu Ton Beras, HKTI: Ini Bukti Swasembada

        Lebih lanjut Sugiono meminta agar semua pemangku kepentingan dapat saling membantu dan berbagi dalam situasi sulit saat ini, khususnya membantu peternak mandiri melalui fasilitasi pemasaran. 

        Sebelumnya, pada Senin (20/4) di Kantor Pusat Kementan telah diselenggarakan penandatanganan kerja sama dengan PT Universal Agri Bisnisindo, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) dalam pembelian ayam ras siap potong 

        "Saat ini sudah 22 perusahaan besar yang akan membantu penyerapan livebird sebanyak 4.119.000 ekor di Pulau Jawa," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: