Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Diserang' Bertubi-tubi, China Desak AS Ungkap Awal Pandemi di Negaranya

        'Diserang' Bertubi-tubi, China Desak AS Ungkap Awal Pandemi di Negaranya Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah China mengatakan warga Amerika Serikat (AS) dan dunia perlu mengetahui kapan pertama kalinya virus corona jenis baru (Covid-19) mulai terjadi di Negeri Paman Sam. Pernyataan ini datang setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompe, mengkritik China atas respons terhadap wabah yang menjadi pandemi global tersebut.

        "Pemerintah China terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam tanggapan terhadap Covid-19. Sebanyak dua ahli dari AS berada di China dalam misi bersama WHO pada akhir Januari lalu. Mengapa tidak meminta para ahli di AS mencari kapan pertama kali virus dimulai di negaranya? Dunia berhak mengetahui,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, melalui akun jejaring sosial Twitter, dikutip CGTN pada Rabu (29/4/2020).

        Baca Juga: Konflik AS-China Mengerucut, Media-media Beijing Beri Trump Kritikan Pedas Terkait Corona

        Hua mencatat bahwa dua ahli Amerika melakukan perjalanan ke China pada akhir Januari sebagai dari misi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China. Dalam misi ini, studi lapangan tentang virus corona jenis baru dilakukan di berbagai wilayah Negeri Tirai Bambu.

        Dalam timeline Covid-19 yang dimiliki China, negara itu mencatat pemberitahuan kepada WHO dan AS tentang wabah virus corona jenis pada 3 Januari. Sementara, kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan di AS adalah pada 21 Januari, tetapi belum jelas kapan wabah sebenarnya dimulai di negara itu.

        Hua lebih lanjut menyebutkan tentang sebuah dokumen yang bocor dari Partai Republik AS berisi saran agar kandidat merujuk kesalahan China atas pandemi Covid-19. Memo yang dikirim oleh Komite Senator Republik dilaporkan memandu kandidat untuk menyudutkan tentang bagaimana China bersikap menutupi adanya wabah hingga menyebar secara global.

        "Lebih baik berhenti dan ambil kembali serangan sistematis, terorganisir, fitnah, dan pencemaran nama baik terhadap China," jelas Hua.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: