Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menristek Ogah Indonesia Cuma Jadi Bahan Uji Vaksin Corona

        Menristek Ogah Indonesia Cuma Jadi Bahan Uji Vaksin Corona Kredit Foto: FMB 9
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan jika bekerja sama dengan pihak luar dalam pengembangan vaksin COVID-19, Indonesia tidak ingin hanya menjadi tempat uji klinis.

        "Sudah ada beberapa pihak dari luar yang ingin bersama-sama mengembangkan vaksin yang ada sudah menawarkan untuk uji klinis misalkan, namun tentunya kita tidak ingin hanya sekedar menjadi tempat uji klinis, tapi kita sedang bernegosiasi agar para peneliti kita itu juga mempunyai kapasitas untuk bisa melahirkan prototipe dari vaksinnya terutama protototipe yang menggunakan virus yang beredar di Indonesia," kata Bambang dalam konferensi video di Jakarta, Jumat.

        Bambang mengatakan Indonesia harus terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19 jika bekerja sama dengan pihak luar.

        Baca Juga: China Nampak Mempercepat Pembuatan Vaksin Virus Corona yang Pertama, Kenapa?

        Menurut Bambang, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang menjadi koordinator dalam pengembangan vaksin di Indonesia telah mendapat sejumlah tawaran kerja sama dari produsen vaksin luar negeri. Produsen tersebut mengklaim mereka sudah di tahap uji klinis.

        "Tapi kan tentunya pertama kita juga harus punya kemampuan untuk belajar membuat vaksin paling tidak sampai prototipenya yang kemudian nanti diproduksi. Kita masih meminta kalau mereka mau 'clinical trial' (uji klinis) di Indonesia, kita ingin pengembangannya bersama," ujarnya.

        Menristek Bambang menuturkan jika ada suatu negara yang berhasil menemukan vaksin sebelum Indonesia menciptakan vaksinnya sendiri, yang paling penting adalah Indonesia tidak semata-mata menjadi pembeli vaksin itu, tapi vaksin itu harus bisa diproduksi Indonesia melalui PT Biofarma, sehingga tidak menyebabkan ketergantungan pada pihak luar dalam memperbanyak vaksin sesuai kebutuhan dalam negeri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: