Dikritik dan Dituduh Habis-Habisan sebagai Dalang Virus Corona, China Akhirnya Mengaku bahwa. . . .
China mengakui kelemahan dalam sistem kesehatan nasionalnya. Pandemi virus corona dianggap sebagai ujian besar yang akhirnya mengungkap kelemahan sistem kesehatan publik yang mereka miliki.
"publik kami dan bagaimana kami menghadapi pandemi besar tersebut,’’ ungkap Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Li Bin, seperti dikutip BBC, Sabtu (9/5/2020).
BBC menyebut ini peristiwa yang jarang terjadi, di mana petinggi pemerintahan China mengakui adanya kesalahan.
Baca Juga: OMG! Para Ilmuan Dibuat Bingung Bukan Kepalang oleh Mutasi Virus Corona, Begini Duduk Perkaranya!
Pengakuan Li ini terlontar setelah dalam beberapa waktu terakhir China menuai kritik internasional atas respons awal mereka terhadap virus corona di Wuhan yang menjadi asal mula penyebab pandemi global. China dianggap terlalu lamban merespons corona.
China juga dituding gagal memperingatkan dengan cepat komunitas internasional mengenai wabah corona ini. Di sisi lain, China menolak desakan penyelidikan independen internasional ke lokasi penyebaran virus berawal, Wuhan.
Pada April lalu, laporan Uni Eropa mengungkapkan, China menyebar misinformasi mengenai krisis soal korona ini. Li Wenliang, dokter yang berusaha mengingatkan Pemerintah China mengenai corona pada Desember lalu, diminta menghentikan komentar palsu.
Baca Juga: Air Susu Dibalas Air Tuba: Nyawa ABK WNI Disia-Siakan, TKA China Diperlakukan Baik! Jangan Sampai...
Li Wenliang kemudian mengembuskan napas terakhir karena Covid-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan. Terkait kelemahan yang ada saat ini, Li Bin menyatakan bahwa akan memperbaiki permasalahan itu dengan sentralisasi sistem dan memanfaatkan big data dan AI lebih baik.
‘’Sekarang China akan meningkatkan pencegahan penyakit, sistem kesehatan publik, dan pengumpulan data,’’ kata Li.
Terkait tekanan adanya penyelidikan internasional, pada Jumat (8/5/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan, pemerintahnya mendukung adanya kajian yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai respons atas wabah corona.
‘’Kajian itu, mesti dilakukan terbuka, transparan, dan inklusif di bawah kepemimpinan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus,’’ kata Hua seperti dikutip laman berita Mizzima. Ia menambahkan, waktunya juga harus tepat, yakni setelah pandemi corona usai.
Meski demikian, Hua tak menekankan kajian mesti mengungkapkan soal asal usul virus. Padahal Australia dan AS menginginkan adanya penyelidikan mengenai dari mana virus berasal dan bagaimana virus itu berkembang hingga menyebabkan pandemi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih