Pembuat peralatan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson mengatakan pada Senin akan menaikkan perkiraan untuk langganan 5G secara global menjadi sekitar 2,8 miliar pada 2025 dari 2,6 miliar yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
Sektor telekomunikasi telah menjadi salah satu dari beberapa industri yang mengalami lonjakan permintaan akibat lebih banyak orang yang bekerja dari jarak jauh dari rumah untuk menghindari penularan dan mematuhi aturan lockdown.
Patrik Cerwall, Kepala Pemasaran Strategis Ericsson, mengatakan bahwa perkiraan tahun ini juga akan dinaikkan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Alibaba Cloud Bawa CT Image Analytics, Perangi Covid-19 di Indonesia
"Jangka panjang kita melihat 2025, 2,8 miliar langganan 5G," katanya dikutip dari Reuters, Senin (11/5/2020).
Ericsson bersaing dengan Nokia Technologies dan Huawei untuk mendaftarkan pelanggan telekomunikasi yang ingin memutakhirkan jaringan mereka ke 5G.
Perusahaan, yang akan menerbitkan Laporan Mobilitas dua tahunan bulan depan, mengatakan pada 5 November serapan diharapkan lebih cepat secara signifikan daripada LTE, dan bahwa langganan 5G akan mencapai 29 persen dari semua langganan seluler pada 2025.
Teknologi ponsel generasi baru akan menghadirkan kecepatan data yang lebih cepat dan mengakomodasi lebih baik beragam perangkat yang terhubung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: