- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
BPPSDMP Kementan Gandeng IPB Rumuskan Strategi Peningkatan Ketersediaan Pangan
Kementerian Pertanian memiliki komitmen tinggi untuk penyediaan pangan di masa pandemi Covid-19. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pertanian tidak boleh berhenti. Semua insan pertanian tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh, mewujudkan kemandirian pangan bangsa.
Petani memiliki peran besar dalam memerangi pandemi ini yakni sebagai pelaku utama produksi pangan. Sementara itu, pendidikan vokasi turut menjalankan perannya sebagai mitra petani dalam mendiseminasikan teknologi terapan.
Baca Juga: Sokong Pertanian di Tengah Covid-19, BPPSDMP Kementan Gelar FGD Soal Closed Loop
Sejalan dengan arahan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa pendidikan vokasi pertanian bisa bersinergitas dengan petani melalui program pendampingan mahasiswa. Dalam hal ini, mahasiswa mendampingi kegiatan usaha tani pada kelompok tani yang berada di lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan tetap menerapkan protokol kewaspadaan Covid-19.
Selain itu, melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian, mahasiswa dapat membimbing petani berwirausaha modern baik usaha agribisnis hulu atau usaha agribisnis hilir. "Sinergi antar instansi terkait diperlukan untuk menghasilkan makin banyak usaha pertanian maju, modern, dan mandiri petani," kata Dedi.
Menindaklanjuti arahan tersebut, BPPSDMP menggelar Ngobrol Pintar (NGOPI) membahas sinergitas Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam mewujudkan Integrated Agriculture 4.0 secara virtual (11/5/2020). Acara ini sebagai tindak lanjut pertemuan Kepala BPPSDMP dengan Rektor IPB beberapa waktu yang lalu. Hadir narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu Wakil Rektor I IPB, Drajat Martianto.
Acara ini dimoderatori langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti. "Apa yang dapat kita lakukan terutama dalam jangka waktu dekat ini dan tentunya memetakan untuk jangka waktu menengah dan panjang," kata Idha. Ia berharap ada langkah konkret yang dapat dilakukan dalam jangka waktu dekat.
Dalam paparannya, Drajat menyampaikan sektor pertanian dan pangan harus dijaga betul. "Kita termasuk berada di garda terdapan untuk menjaga ini," ujarnya.
Bencana yang besar apabila petani tidak bisa ke sawah, katanya. Untuk itu, petani harus dijaga agar tetap sehat. "Kita di dunia pendidikan harus mewujudkan food system yang utuh, apa pun yang akan dikembangkan, tidak secara parsial atau disintegrasi," tutur Drajat.
Acara yang berlangsung selama 2 jam ini mampu menyamakan persepsi dan mengenal potensi kedua belah pihak. Sebagai tindak lanjutnya, akan disusun roadmap kerja sama. (AHG/VTR-Pusdiktan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum