Setelah Xiaomi dilaporkan mencatat riwayat peramban pengguna, kini WeChat yang diterpa kabar tak mengenakkan. Aplikasi perpesanan itu disebut memata-matai pengguna di luar China.
Penelitian terbaru dari Citizen Lab Universitas Toronto, Kanada menunjukkan, aplikasi WeChat memantau pertukaran pesan milik pengguna dengan nomor telepon di luar China. Lalu, pesan-pesan itu dimasukkan ke algoritma sensor guna membantu pembangunan basis datanya.
"Kesimpulan itu lahir dari percobaan mengirimkan konten sensitif dari segi politik ke akun yang tidak terdaftar di China," begitu bunyi penelitian itu, dilansir dariĀ CNBC Internasional dari Bogor, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga: Soal Mata Uang Kripto China, Analis: Yuan Digital Bakal Geser Dominasi Dolar!!
Baca Juga: Logistik Dunia Terganggu Corona, Anak Perusahaan Alibaba Rilis Layanan Pengiriman Internasional
Saat konten serupa dikirim ke akun yang diregistrasi di China, konten itu ditandai lalu disensor. Sementara konten di akun yang diregistrasi dengan nomor di luar China tak disensor.
Tencent mengklaim sudah menerima laporan itu dan merespons dengan, "berkenanaan dengan hasil temuan yang menyebut kami terlibat dalam pengawasan konten pengguna internasional, kami bisa mengonfirmasi, seluruh konten para pengguna internasional WeChat bersifat pribadi."
Tudingan yang diterima oleh WeChat juga pernah diterima oleh TikTok. Bahkan, untuk kembali membangun kepercayaan pengguna, TikTok sampai membentuk TikTokĀ Transparency Center agar moderatornya bisa diamati oleh para ahli keamanan siber.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: