Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Pangkas Ribuan Karyawan, Bos Airbnb Pede Bisnisnya Akan Pulih Lebih Baik

        Meski Pangkas Ribuan Karyawan, Bos Airbnb Pede Bisnisnya Akan Pulih Lebih Baik Kredit Foto: Twitter/HPTarget
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi virus corona membuat bisnis travel anjlok hingga hampir nol pendapatan. Hal itu juga yang tengah dirasakan oleh CEO sekaligus pendiri Airbnb, Brian Chesky. Meski sampai harus memangkas 25% pegawainya, ia memprediksi bahwa bisnis travel akan pulih ketika pandemi mereda dan orang-orang merasa lebih bebas untuk menjelajah dunia lagi.

        Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Kamis (14/5/2020) Chesky mengatakan bahwa orang-orang mungkin akan memulai dengan memesan perjalanan yang lebih terjangkau dan lebih dekat ke rumah.

        Baca Juga: PHK 1.900 Karyawan, Bos Airbnb Sedih Kehilangan Pegawai Bertalenta: Perusahaan Lain Akan Beruntung!

        Ditambah lagi, dengan tingkat pengangguran yang melonjak, perjalanan ke luar negeri kemungkinan besar tidak akan terjadi bagi banyak orang, bahkan setelah pandemi sudah aman.

        Chesky mengatakan bahwa perjalanan bisnis juga dapat terlihat sangat berbeda di masa depan.

        "Saya pikir kami melihat bahwa Anda dapat melakukan banyak hal melalui konferensi video, dan itu akan berdampak besar pada seberapa sering orang bepergian untuk bekerja," kata Chesky.

        Chesky berpendapat bahwa banyak pebisnis  akan lebih selektif ketika menjadwalkan perjalanan kerja di masa depan.

        “Kami dulu melakukan banyak perjalanan untuk bekerja dan kemudian kami menghibur diri di layar. Itu akan terbalik, "kata Chesky. "Saya pikir kita akan bekerja lebih di layar dan menghibur diri kita di dunia nyata."

        Banyak yang memprediksi bahwa bisnis travel akan kembali bangkit berkat orang-orang yang liburan. Terlebih perjalanan darat yang akan lebih dulu bangkit. Chesky yakin bahwa orang akan tetap ingin melakukan perjalanan di masa depan.

        “Pada tahun 1950, 25 juta orang melintasi perbatasan, dan tahun lalu 1,4 miliar orang melakukannya. Itu terjadi karena ada keinginan bawaan manusia untuk bepergian, untuk menjelajah dan itu tidak akan pernah hilang,” katanya.

        "Perjalanan mungkin berhenti, tetapi itu akan kembali." tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: