Setelah sebelumnya Starbucks membuka 85% gerainya di seluruh Amerika Serikat (AS). Kini, mereka mengirim surat kepada pihak penyewa. Dalam surat tersebut Starbucks berharap keringanan dalam membayar sewa pada tahun berikutnya akibat adanya pandemi virus corona yang mendunia.
Dalam surat tertulis, Starbucks meminta keringanan per 1 Juni hingga 12 bulan ke depan untuk melakukan 'istirahat'. Starbucks mengaku membutuhkan perubahan untuk persyaratan sewa dan sewa dasar.
Baca Juga: Lama Tutup Gegara Corona, Starbucks Bakal Buka Lagi 85% Tokonya, Tapi Ada Syaratnya!
Pasalnya, dilansir dari CNBC di Jakarta, Jum'at (15/5/2020) permintaan dari jaringan gerai kopi terbesar di dunia ini sangat mengejutkan. Selama ini Starbucks dikenal sebagai salah satu ritel yang kuat. Namun akibat adanya pandemi Covid-19, penjualan kopi dunia ini menurun tajam.
Menurut laporan Seattle Times, CFO Starbucks Pat Grismer mengatakan kepada analis pada akhir April lalu bahwa perusahaan tetap membayar sewa, namun ia juga menambahkan bahwa perusahaan sedang mengatur alokasi untuk sewa.
"Kami sedang melakukan pembicaraan berkelanjutan dengan pihak penyewa kami di berbagai pasar, mengenai apa yang mungkin merupakan konsesi sewaan yang wajar secara komersial di lingkungan saat ini," kata Grismer.
Dalam pendapatan penjualan selama kuartal kedua tahun 2020 ini, perusahaan telah memperkirakan kehilangan sebesar USD 915 juta akibat penutupan toko, mengurangi jam operasi dan adanya lockdown.
Starbucks pun mengakui penghasilannya telah berkurang karena mengutamakan pembayaran barista dan biaya keamanan barang-barang di toko mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: