Bertahan di Tengah Pandemi, Atur Kesehatan Keuangan dengan Cara Ini
Mengelola keuangan saat pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.
Melakukan langkah-langkah kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi adalah cara yang dapat dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pascapandemi Covid-19.
Firsan Nova, CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, mengatakan masyarakat harus mulai mengelola tabungan secara bijak. Pada situasi seperti ini, masyarakat perlu memperketat pengelolaan uang di tabungan dan sebisa mungkin simpan tabungan tersebut di bank.
Baca Juga: Dihantam Pandemi Covid-19, Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Masih Terjaga
"Disarankan untuk tidak mengambil semua tabungan di bank guna meminimalisasi pengeluaran yang tidak diperlukan. Rencanakan dana tabungan untuk bertahan sampai waktu yang lebih panjang sekitar enam bulan hingga satu tahun," ungkap Firsan.
Pada masa pandemi ini, menurutnya, masyarakat Indonesia cenderung lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan dan memilih menyisihkan lebih banyak pendapatannya untuk ditabung.
Data Bank Indonesia menunjukkan, pada Maret rata-rata porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi adalah 69%. Turun dibandingkan Februari yaitu 69,2%. Sementara porsi pendapatan yang disisihkan untuk menabung naik dari 18,1% menjadi 18,6%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat sudah mengurangi biaya untuk berbelanja dan memilih untuk menabung.
Di sisi lain, melalui pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1Tahun 2020 menjadi Undang-Undang, LPS diberikan beberapa wewenang tambahan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, serta menjamin tabungan milik masyarakat yang disimpan di perbankan akan tetap aman meski di tengah pandemi virus corona.
Senada dengan Firsan Nova, Direktur Utama Amar Bank Vishal Tulsian memaparkan, dalam situasi krisis seperti ini, masyarakat sebaiknya tidak membiarkan mentalitas bias mengontrol keputusan mereka.
Bersama-sama kita harus mempersiapkan skenario setelah pandemi Covid-19 ini pulih. Pengusaha harus mulai berpikir tentang peluang bisnis ke depannya. Para pegawai kantor sebaiknya memanfaatkan masa-masa ini untuk meningkatkan keterampilan mereka berdasarkan kebutuhan pasar.
Dalam jangka panjang, pengelolaan keuangan di tengah pandemi juga dapat dilakukan melalui investasi. Terdapat beberapa alternatif pilihan instrumen untuk berinvestasi di tengah pandemi ini, seperti menabung saham dan deposito. Memilih deposito sebagai instrumen investasi dapat mengurangi risiko fluktuasi pasar modal.
Baca Juga: Kilau 4 Jenis Investasi Emas di Tengah Pandemi Corona
Penyebaran wabah corona membuat sejumlah saham yang potensial memiliki harga jual rendah. Hal ini menjadikan momentum yang tepat bagi para investor untuk membeli saham yang optimal. Namun, sebelum membeli saham, tinjau portofolio saham dan pastikan saham yang dibeli merupakan saham dalam sektor yang berpotensi berkembang pascavirus corona mereda.
Untuk meraih masa depan keuangan yang lebih baik, investor perlu memantau saham secara berkala dan lakukan investasi saham dalam jangka panjang.
Di sisi lain, deposito turut menjadi salah satu pilihan instrumen investasi aman yang dapat dilakukan di tengah pandemi ini. Bunga yang tetap menjadikan keuntungannya menyesuaikan dengan bunga yang dijanjikan oleh bank.
Pada kesempatan yang sama, Head of Business Banking Amar Bank Eka Banyuaji mengatakan, kondisi DPK Amar Bank, utamanya retail funding di awal Mei terlihat lebih stabil dan mulai bergerak ke arah positif. Hal itu menandakan bahwa masyarakat mulai mempersiapkan keuangannya untuk pulih pascapandemi ini berakhir.
"Sejalan dengan visi Amar Bank, kami berupaya untuk menyediakan layanan perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan, tidak hanya mereka yang menginginkan. Ke depan kami akan terus melayani mereka yang belum terlayani oleh lembaga keuangan, serta konsisten memberikan literasi pengelolaan keuangan yang baik bagi masyarakat," tutup Vishal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: