Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPPSDMP Lakukan Pengawalan Dukung Ketahanan Pangan di Serang

        BPPSDMP Lakukan Pengawalan Dukung Ketahanan Pangan di Serang Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertanian tidak boleh berhenti meski pandemi Covid-19, dibuktikan oleh Kabupaten Serang. Selama Mei 2020, Serang sedang melakukan panen raya padi di hampir seluruh kecamatan.

        Dengan total lahan pertanian kurang lebih mencapai 48.000 ha yang terbagi menjadi lahan pertanian beririgasi teknis dan tadah hujan, Serang menjadi salah satu pemasok beras di Banten dan sekitarnya, termasuk Jakarta.

        Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Prauri, panen kali ini cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena produksi mencapai 10-12 ton per ha.

        Baca Juga: Siaga Stok Pangan, Wilaga PWMP Kementan Tetap Jalankan Usaha di Tengah Covid-19

        Sejalan dengan semangat pertanian tidak berhenti, Kementerian Pertanian melakukan pengawalan dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota seperti yang dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian ke Kabupaten Serang pada Jumat (15/5/2020).

        Koordinasi ini dilakukan menindaklanjuti arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP) selaku penanggung jawab program utama Kementan wilayah Banten.

        Menurut Kepala Badan, koordinasi dengan Dinas Pertanian di kab/kota penting dilaksanakan. "Dalam upaya terus menjaga ketahanan pangan, sinergi antara pusat dan daerah harus selalu dilakukan agar program-program pemerintah dalam menjaga pasokan pangan masyarakat dapat terkoordinasi dan terlaksana dengan baik," ungkap Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP Kementan di beberapa kesempatan.

        Sementara itu, dalam koordinasi tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian berkesempatan mengunjungi salah satu BPP di Serang, yaitu BPP Kramatwatu dan memantau panen raya yang telah memanfaatkan alat dan mesin pertanian berupa combine harvester bantuan pemerintah.

        "Pemerintah saat ini sedang mendorong gerakan percepatan olah tanah (GPOT) di beberapa wilayah khususnya yang telah selesai melakukan panen seperti di Kabupaten Serang," ungkap Idha Widi Arsanti atau akrab dipanggil Ibu Santi.

        Hal ini dimaksudkan agar pasokan bahan pangan seperti beras dapat terjaga, khususnya di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Menurut salah satu penyuluh BPP Kramatwatu, petani di wilayahnya sejak 1960 mengembangkan sistem tanam surjan, yaitu tumpangsari antara padi dengan tanaman horti dengan memanfaatkan gundukan tanah untuk menghindari genangan dan gundukan tersebut ditanamani tanaman horti.

        "Dengan sistem surjan ini, petani memperoleh hasil yang cukup banyak tidak hanya dari satu komoditas seperti padi, tapi juga dapat dari hasil panen timun, cabai, maupun bawang merah," ungkap Nelly.

        Saat ini BPP Kramatwatu juga sedang melakukan penangkaran benih padi seluas 150 ha dan memperoleh bantuan benih padi seluas 1.000 ha. Sementara luas lahan padi mencapai 2.350 ha di mana 90% sudah panen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: