Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kondisi Ekonomi Lagi Morat-marit, Indofood Malah Buang Dana Triliunan Buat Beli Perusahaan Mi Instan

        Kondisi Ekonomi Lagi Morat-marit, Indofood Malah Buang Dana Triliunan Buat Beli Perusahaan Mi Instan Kredit Foto: Instagram/indomie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah kondisi ekonomi dunia yang morat-marit karena tersedak pandemi virus Corona (Covid-19), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) malah melakukan aksi korporasi dengan membeli produsen mi instan asal negara British Virgin Islands (BVI).

        Sekretaris Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur, Gideon A Putro mengatakan bahwa perseroan telah menandatangani perjanjian akuisisi Pinehill Company Limited (PCL) senilai US$2,99 miliar atau setara Rp44,1 triliun. Perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dimiliki Pinehill Corpora Ltd dan Steele Lake Ltd pada Pinehill Company.

        Baca Juga: Untung Besar-besaran, Bos Indofood: Kondisi Penuh Tantangan Kami Akan . . .

        Perseroan akan membayarkan danaUS$1,19 miliar kepada Pinehill Corpora pada tanggal penyelesaian rencana transaksi dan sisanya USD331,5 juta akan dibayar kemudian. Dimana, saham yang dimiliki Pinehill Corpora sebanyak 70,82 juta atau 51% di PCL.

        Sementara, untuk mengambil alih 68,05 juta saham atau 49% saham milik Steele Lake perseroanjuga akan berlangsung dalam dua tahap. ICBP akan menyetor sebesar USD1,15 miliar sesuai tanggal penyelesaian transaksi dan sisanya USD318,5 juta akan dibayar kemudian.

        Baca Juga: Selama Pandemi Keuntungan Perusahaan Mie Instan Milik Salim Group Lompat Lebih dari Setengah Triliun

        Adapun, sumber pembiayaan sebesar US$300 juta akan menggunakan dana kas Perseroan yang dihasilkan dari kegiatan usaha. Sisanya, akan dibiayai dari fasilitas pinjaman dari lembaga perbankan. “Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan masih dalam tahap diskusi dengan para potensial kreditur dan belum ada ketentuan yang bersifat definitive di antara para pihak,”kata Gideon, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (26/5/2020).

        Sebagai informasi, Pinehill Company memiliki 12 fasilitas produksi mi instan dengan kapasitas produksi lebih dari 10 miliar bungkus mi instan yang berlokasi di delapan negara yakni Saudi Arabia, Nigeria, Mesir, Turki, Serbia, Ghana, Maroko dan Kenya dengan total populasi penduduk 550 juta orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: