Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Atasi Pembatasan Ekspor Amerika, Huawei Sampai Niat Minta Bantuan ke Saingan di China?

        Demi Atasi Pembatasan Ekspor Amerika, Huawei Sampai Niat Minta Bantuan ke Saingan di China? Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Huawei disebut sedang mencari bantuan dari saingannya, demi mengatasi tindakan keras Amerika Serikat (AS) yang bertujuan melumpuhkan perusahaan teknologi asal China, kata sumber anonim kepada Nikkei Asian Review (NAR).

        Menurut laporan itu, Huawei tengah berdiskusi dengan MediaTek, pengembang chip ponsel terbesar kedua dunia setelah Qualcomm; serta UNISOC, perancang chip ponsel terbesar kedua di China setelah unit chip Huawei (Hisilicon Technologies).

        "Huawei berniat membeli lebih banyak chip sebagai alternatif menjaga bisnis elektronik konsumennya," kata sumber tersebut, dikutip dari KrAsia, Selasa (26/5/2020).

        Baca Juga: Corona Dorong Perluasan 5G di Negara Ini, Jadi yang Pertama Rilis 5G Komersial di ASEAN!

        Baca Juga: Perusahaan Malaysia Lirik Operator Seluler Indonesia, Pengamat Beberkan Kandidatnya

        Strategi utama Huawei ialah mengembangkan chip mutakhir sendiri sehingga mendorongnya menjadi pemain terbesar di China dan produsen ponsel kedua terbesar di dunia. Karena itu, mengadopsi penawaran chip saingannya berpotensi menurunkan daya saingnya.

        Analis dan eksekutif industri berujar, "memakai chip saingannnya berisiko menghambat daya saing Huawei."

        MediaTek Taiwan memasok chip untuk berbagai produk low-end milik sejumlah produsen, seperti Samsung, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Kini, Huawei berniat untuk membeli chip ponsel 5G (menengah-ke atas) milik MediaTek.

        "Huawei sudah memperkirakan kalau hal seperti ini akan terjadi. Ia mulai mengalokasikan lebih banyak proyek chip ponsel menengah ke bawah untuk MediaTek pada tahun lalu. Huawei pun menjadi salah satu klien utama untuk chip ponsel 5G mid-end tahun ini," jelas salah satu sumber.

        Menanggapi langkah Huawei, MediaTek dilaporkan masih mengevaluasi kapasitas SDM untuk mendukung tawaran agresif Huawei; perusahaan itu meminta 300% dari pengadaan pada umumnya.

        Sementara itu, Huawei sedang berupaya memperdalam kolaborasi dengan UNISOC, pengembang chip ponsel entry level di pasar negara berkembang. Sebelumnya, Huawei hanya memakai chip UNISOC untuk ponsel dan tablet kelas bawahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: