Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masih Pandemi Covid-19, Kedai Sayur Luncurkan Lini Bisnis Baru

        Masih Pandemi Covid-19, Kedai Sayur Luncurkan Lini Bisnis Baru Kredit Foto: Kedai Sayur
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Merebaknya pademi Covid-19 membuat pasar produk pangan mengalami shifting demand dari Business-to-Business (B2B), seperti hotel, restoran, dan kafe menjadi Business-to-Consumer (B2C).

        Hal ini dirasakan pula oleh Kedai Sayur Indonesia, di mana terjadi peningkatan permintaan yang cukup tajam pada konsumen B2C.

        Perubahan kondisi ini juga memberikan dampak kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang agritech seperti Kedai Sayur. Startup tersebut mengalami peningkatan penjualan, khususnya B2C, trafik media sosial, dan jumlah unduhan aplikasi Kedaisayur.

        Baca Juga: Genjot Kompetensi SDM Anak Negeri, Telkom Rangkul Jababeka & Co

        "Walaupun terjadi penurunan permintaan dari pasar B2B, di sisi lain peningkatan yang signifikan terjadi dari pasar B2C atau konsumen rumahan. Shifting demand tersebut membuat Kedai Sayur dengan sigap melakukan perubahan flow bisnis dan meluncurkan layanan baru, yaitu B2C demi memenuhi permintaan pasar," ujar Adrian Hernanto, CEO Kedai Sayur, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5/2020).

        Layanan B2C berupa aplikasi Kedaisayur-Sayur dan Lauk Pauk Online telah diluncurkan secara resmi oleh Kedai Sayur dan dapat diunduh secara gratis di Playstore dan Appstore.

        Tidak hanya melalui aplikasi, masyarakat juga bisa mendapatkan produk-produk segar dari Kedai Sayur melalui Official Store Tokopedia dan Blibli.com. Hadirnya channel dan aplikasi baru tersebut diharapkan memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan selama masa pandemi Covid-19.

        Kedai Sayur juga memiliki strategi dan langkah untuk menghadapi tingginya permintaan konsumen B2C, di antaranya melakukan analisis produk high demand, pricing control, memastikan ketersediaan stok langsung dari sumbernya, memperketat quality control, dan lain sebagainya.

        Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, Kedai Sayur juga memiliki atensi yang tinggi kepada masyarakat yang terdampak langsung oleh pandemi, yakni pekerja harian yang kehilangan penghasilan atau karyawan yang dirumahkan. Salah satu bentuk atensi kepada mereka adalah paket donasi senilai Rp100.000, terdiri dari sayur dan sembako.

        Selain itu, agar distribusi tepat sasaran, Kedai Sayur menyortir calon penerima donasi dengan kriteria tempat tinggal atau kerja di daerah zona merah dan penghasilan terhenti. Kedai Sayur berharap semua layanan yang diberikan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

        Baca Juga: Produksi Pertanian dan Sayuran Meningkat, Ekspor Tumbuh Positif

        Selain layanan B2B dan B2C, Kedai Sayur juga memiliki layanan khusus bernama Mitra Sayur. Mitra Sayur merupakan pedagang sayur, baik pedagang keliling, lapak atau kios yang menjadi konsumen Kedai Sayur.

        Layanan ini pertama kali diluncurkan sejak awal Kedai Sayur didirikan dengan visi membantu para pedagang sayur meningkatkan bisnisnya. Saat ini sudah lebih dari tujuh 7 ribu pedagang sayur yang tergabung menjadi mitra Kedai Sayur dan merasakan dampak positif terhadap usahanya.

        Kedai Sayur saat ini telah memiliki dua Distribution Centre (DC) yang berlokasi di Setu, Jakarta Timur dan Cipondoh, Tangerang, dengan pasokan produk pangan segar dari 30 lebih vendor yang terdiri dari petani, pasar induk, dan pasar lokal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: